Shalat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh kesempurnaan. Tidak hanya menjalankan kewajiban, tetapi juga melaksanakan sunnah-sunnahnya, seperti doa iftitah. Doa iftitah merupakan doa sunnah yang dibaca setelah takbiratul ihram sebelum membaca ta’awudz dalam setiap shalat kecuali shalat jenazah.
Ada beberapa bentuk doa iftitah yang disebutkan dalam kitab Nihâyatuz Zain, antara lain:
- Memuji Allah sebagai Pencipta langit dan bumi.
- Mensyukuri Allah dengan pujian yang banyak.
- Mengagungkan Allah sebagai Tuhan yang Maha Besar.
- Berdoa agar dijauhkan dari dosa-dosa.
- Merendahkan diri di hadapan Allah dan memohon ampunan serta petunjuk-Nya.
Kesunnahan membaca doa iftitah memiliki empat syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
- Melakukan shalat selain shalat jenazah.
- Memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan shalat beserta membaca doa iftitah.
- Tidak khawatir ketinggalan sebagian surat Al-Fatihah saat menjadi makmum.
- Tidak menjumpai imam di posisi selain berdiri saat menjadi makmum.
Penting untuk diperhatikan bahwa doa iftitah sebaiknya langsung dibaca setelah takbiratul ihram. Jika sebelumnya telah membaca bacaan-bacaan lain, seperti ta’awudz atau basmalah, maka kesunnahan membaca doa iftitah menjadi hilang.
Semoga dengan menjaga kualitas shalat, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ridha-Nya.