Kezaliman antar sesama manusia merupakan salah satu hal yang sangat diperhitungkan oleh Allah SWT di hari kiamat. Dalam kitab “Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr” karya Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad, dijelaskan bahwa perbuatan zalim terhadap sesama manusia tidak akan dibiarkan oleh Allah.
Menurut hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, terdapat tiga macam kezaliman manusia, di antaranya adalah kezaliman terhadap sesama manusia yang Allah tidak akan membiarkannya begitu saja. Allah akan terus memperhatikan dan memperhitungkan perbuatan zalim seperti ini, bahkan hingga akhirat.
Kezaliman antar sesama manusia meliputi berbagai bentuk, mulai dari mencaci maki, memfitnah, memakan harta orang lain, menumpahkan darah, hingga melukai secara fisik maupun non-fisik. Allah akan mengatur konpensasi atas perbuatan zalim ini, di mana pahala dari amal baik orang yang menzalimi dapat diberikan kepada orang yang dizalimi hingga mencapai titik impas atau lunas.
Apabila kezaliman tersebut tidak diselesaikan hingga kedua pihak meninggal dunia, Allah akan mengambil tindakan lebih lanjut. Dosa-dosa dari orang yang dizalimi akan diberikan kepada orang yang menzalimi hingga mencapai titik impas. Jika tidak tercapai, orang yang menzalimi akan dihukum di akhirat.
Hal ini mengingatkan kita bahwa melakukan kezaliman kepada sesama bukanlah masalah sepele. Setiap perbuatan zalim akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita perlu menjaga perilaku dan tindakan kita agar terhindar dari perbuatan zalim tersebut. Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan petunjuk oleh Allah SWT untuk selalu berbuat baik dan menjauhi segala bentuk kezaliman dalam kehidupan sehari-hari.