- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Bersiwak: Tradisi Kebersihan Mulut dalam Ajaran Islam

Google Search Widget

Islam sebagai agama yang mengedepankan kebersihan, termasuk kebersihan mulut, telah menganjurkan umatnya untuk melakukan bersiwak. Bersiwak merupakan tradisi membersihkan gigi dengan menggunakan kayu siwak atau bahan lainnya. Dalam ajaran Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa beliau sangat menganjurkan umatnya untuk bersiwak setiap sebelum menjalankan shalat.

Pada masa Nabi, orang Arab biasa menggunakan kayu arak untuk bersiwak. Kayu arak dipilih karena teksturnya yang lunak dan nyaman di mulut. Namun, dengan perkembangan zaman, masyarakat kini juga mengenal penggunaan sikat gigi dan pasta gigi sebagai alternatif bersiwak. Sikat gigi dan pasta gigi lebih mudah didapat serta dapat membersihkan bagian mulut yang lebih dalam.

Menurut Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, bersiwak dapat dilakukan dengan menggunakan kayu arak atau bahan lainnya seperti sikat gigi dan pasta gigi. Tujuan bersiwak sendiri adalah untuk membersihkan gigi dan sekitarnya agar terbebas dari kotoran dan menjaga kebersihan mulut. Membersihkan gigi juga sangat dianjurkan sebelum menjalankan ibadah atau aktivitas lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa setelah digunakan, kayu siwak perlu dicuci agar tetap higienis. Jika tidak dibersihkan, kayu siwak dapat menjadi sarang bakteri dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Meskipun menggunakan sikat gigi atau pasta gigi, niat untuk bersiwak tetap diperlukan agar mendapat berkah dalam menjaga kebersihan mulut.

Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, kita dapat merasakan kenyamanan dalam berinteraksi sehari-hari serta meningkatkan nilai ibadah kita. Oleh karena itu, bersiwak dengan baik dan benar merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan mulut.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?