Pada umumnya, orang mulai mengalami pertumbuhan rambut putih atau uban di kepala sekitar usia 40 tahun. Menurut Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah orang pertama yang mengalami pertumbuhan uban di kepala. Dalam kitabnya, Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan bahwa uban memiliki makna sebagai pengingat akan dekatnya ajal seseorang.
Rambut uban bukan hanya fenomena biologis biasa, tetapi juga memiliki makna teologis yang mendalam. Pertama, pertumbuhan uban di kepala menandakan bahwa ajal seseorang sudah semakin dekat, meskipun itu tidak berarti kematian akan segera terjadi. Seseorang diharapkan mengambil uban sebagai cahaya dalam hidupnya menuju kembali kepada Sang Pencipta.
Kedua, ketika seseorang menyadari kehadiran uban di kepalanya, sebaiknya ia tidak terlalu terpaku pada mimpi-mimpi duniawi yang panjang. Sebaliknya, ia perlu fokus pada cita-cita ukhrawi, seperti meningkatkan kualitas ibadahnya kepada Allah SWT. Tidak ada cita-cita yang lebih mulia daripada cita-cita untuk memiliki akhir hidup yang baik.
Ketiga, pertumbuhan uban menandakan bahwa masa ‘berangkat’ seseorang sudah semakin dekat. ‘Berangkat’ di sini merujuk pada perjalanan menuju alam barzakh, fase kehidupan berikutnya setelah ajal tiba. Alam barzakh merupakan alam transisi antara dunia dan akhirat.
Keempat, dosa apa pun, sekecil apapun, menjadi sangat buruk ketika rambut telah berubah menjadi putih. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang telah memiliki uban di kepala untuk menjauhi dosa sebanyak mungkin, baik dosa kecil maupun dosa besar.
Dalam konteks ini, Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan bahwa mengubah warna uban dengan warna kuning atau merah disukai, namun mengubahnya dengan warna hitam dilarang kecuali untuk mujahid di jalan Allah sebagai strategi perang.
Secara keseluruhan, uban pada seseorang Muslim memiliki makna teologis sebagai pengingat akan dekatnya ajal dan cahaya yang diharapkan akan membimbingnya dalam perjalanan kembali kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu yang telah memiliki uban untuk menata hidupnya dengan baik dan menjauhi dosa-dosa demi meraih akhir hidup yang baik.
