Hampir semua wanita menginginkan penampilan yang menarik dan menawan. Salah satu produk kosmetik yang sering digunakan untuk mempercantik dan menonjolkan bentuk mata adalah eyeliner. Eyeliner telah menjadi tren di kalangan wanita dengan berbagai fungsi, terutama bagi wanita dengan bentuk mata kecil. Kosmetik untuk mempertajam mata sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW dan zaman Mesir kuno. Di masa itu, celak itsmid terbuat dari batu hitam kemerahan digunakan untuk memperjelas pandangan dan menumbuhkan rambut mata.

Dalam perkembangan zaman modern, eyeliner hadir dalam berbagai jenis dan model, termasuk pensil dan eyeliner cair. Salah satu jenis eyeliner yang populer adalah eyeliner waterproof yang tahan air. Namun, pertanyaan muncul mengenai bagaimana hukum wudhu bagi wanita yang menggunakan eyeliner jenis ini.

Menurut penjelasan dalam kitab Al-Fiqhul Manhaji alal Madzhabis Syafi’i, dalam wudhu harus meratakan basuhan ke seluruh rambut dan kulit bagian anggota yang dibasuh. Jika ada penghalang seperti eyeliner waterproof yang mencegah air mencapai kulit, maka wudhu tidak sah. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim.

Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW pernah melihat seseorang yang berwudhu namun bagian kuku di atas tumitnya tidak terkena air. Beliau meminta orang tersebut untuk mengulang wudhunya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam wudhu, setiap bagian yang wajib dibasuh harus terkena air.

Jadi, bagi wanita yang ingin menggunakan eyeliner waterproof dan tetap menjalankan ibadah wudhu dengan benar, disarankan untuk menghapus eyeliner tersebut sebelum berwudhu. Atau alternatifnya, penggunaan eyeliner waterproof bisa dihindari saat akan melakukan wudhu, terutama saat wanita sedang dalam kondisi menstruasi.

Eyeliner yang mudah terhapus ketika berwudhu tidak menjadi masalah, asalkan seluruh bagian yang wajib dibasuh saat wudhu tetap diperhatikan. Dengan demikian, wanita bisa tampil cantik tanpa melanggar tata cara berwudhu yang benar. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca.