Tidak ada tuntutan dalam Islam untuk menggunakan model pakaian khusus saat beribadah. Umat Islam diberi kebebasan dalam memilih pakaian yang layak untuk ibadah mereka, selain dari ibadah haji. Saat shalat, penting untuk menutup aurat dan menghormati etika berpakaian Islam, namun tidak ada keutamaan yang jelas terkait dengan model pakaian tertentu.
Meskipun Islam berasal dari Arab dan Nabi Muhammad adalah keturunan Arab, hal ini tidak menjadikan pakaian Arab seperti jubah dan sorban lebih utama daripada pakaian tradisional Indonesia. Beberapa ulama klasik, termasuk KH Ali Mustafa Yaqub, menyatakan bahwa sebagian besar hadits tentang keutamaan sorban adalah lemah atau palsu.
Pendapat ini diperkuat oleh ulama lain seperti As-Sakhawi dan Al-Qari yang menyatakan bahwa hadits-hadits tersebut memiliki kualitas yang rendah. Oleh karena itu, tidak ada dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa menggunakan sorban lebih utama daripada menggunakan peci atau kopiah saat shalat.
Al-Quran hanya menyarankan agar umat Islam mengenakan pakaian yang indah ketika memasuki masjid. Sejatinya, pilihan model pakaian saat shalat sangatlah luas asalkan memenuhi prinsip-prinsip etika berpakaian Islam seperti menutup aurat dan tidak melanggar aturan-aturan tertentu.
Jadi, meskipun menggunakan sorban boleh jadi pilihan yang sah, tidak ada bukti yang kuat untuk mengatakan bahwa sorban lebih utama dibandingkan dengan peci atau kopiah. Hal ini menegaskan bahwa pilihan pakaian saat shalat seharusnya didasarkan pada norma-norma adab berpakaian dalam Islam tanpa adanya pembenaran yang tegas terhadap suatu model pakaian tertentu.