Puasa telah menjadi amalan yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an, bahwa puasa telah diwajibkan atas umat sebelumnya. Dalam ajaran agama, prinsip-prinsip pokok akidah, syariat, dan akhlak dalam agama samawi diakui memiliki kesamaan. Prinsip-prinsip syariat seperti shalat, puasa, zakat, dan kunjungan ke tempat-tempat suci sebagai bentuk pendekatan kepada Allah, merupakan nilai yang dikenal dalam agama-agama samawi.
Meskipun cara pelaksanaan puasa bisa berbeda-beda, namun esensi dan tujuan dari puasa tetap sama. Mengapa puasa menjadi kewajiban bagi umat Islam dan umat-umat terdahulu? Manusia memiliki kebebasan dalam memilih aktivitasnya termasuk dalam hal makan, minum, dan hubungan seksual. Berbeda dengan binatang yang nalurinya telah mengatur kebutuhan tersebut, manusia memiliki kebebasan yang harus diatur agar tidak menghambat pelaksanaan fungsi dan peranannya.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia sering kali terbawa nafsu yang tidak terkendali sehingga dapat mengganggu aktivitas lainnya secara berlebihan. Syahwat perut yang dipenuhi melebihi kebutuhan tidak hanya membuat seseorang tidak menikmati makanan atau minuman, tetapi juga dapat mempengaruhi aktivitas lainnya. Begitu pula dengan syahwat seksual yang semakin dipenuhi akan semakin menuntut.
Puasa menjadi sebuah bentuk pengendalian diri yang diperlukan oleh manusia baik secara individu maupun kelompok. Latihan dan pengendalian diri inilah yang menjadi esensi dari puasa. Oleh karena itu, puasa diperlukan oleh semua lapisan masyarakat untuk kepentingan pribadi maupun masyarakat.
Dari penjelasan tersebut, kita dapat memahami bahwa puasa bukan hanya sekadar kewajiban agama tetapi juga sebuah bentuk pengendalian diri. Manusia menyadari manfaat dari puasa sehingga menjadikannya sebuah kewajiban atas diri sendiri. Motivasi berpuasa tidak hanya berasal dari ajaran agama, tetapi juga demi kesehatan dan pengendalian diri.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Saw, jika umatnya mengetahui semua keistimewaan yang terkandung dalam Ramadhan, mereka pasti mengharapkan agar seluruh bulan menjadi Ramadhan. Dengan demikian, puasa bukan hanya sebuah kewajiban agama tetapi juga sebuah upaya untuk mengendalikan diri dan meningkatkan kesadaran spiritual bagi setiap individu.