Keturunan merupakan anugerah yang dinantikan banyak pasangan dalam pernikahan. Namun, terkadang karunia ini tidak datang dengan cepat seperti yang diharapkan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk mengakui keagungan Allah SWT sebagai penentu segalanya.
Selain melakukan upaya medis, Islam menganjurkan kita untuk bersabar dalam menanti keturunan. Dalam proses menantikan keturunan, zikir istighfar seperti yang disarankan oleh Hasan Bashri RA, seorang ulama besar pada masa tabai’in, dapat menjadi hal yang bermanfaat. Istighfar diyakini sebagai kunci pembuka kebaikan yang dapat membawa berbagai keberkahan.
Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Hasan Basri RA menyarankan seseorang yang mengeluhkan masalah paceklik untuk meminta ampunan kepada Allah. Begitu juga saat ada yang mengeluhkan kemiskinan atau belum dikaruniai keturunan, Hasan tetap menegaskan pentingnya meminta ampunan kepada Allah.
Ayat Al-Quran juga menjelaskan keutamaan amalan istighfar. Istighfar dipahami sebagai sarana untuk membuka jalan keluar dari kesulitan dan mendapatkan berbagai keberkahan dari Allah SWT.
Selain itu, istighfar juga dianggap sebagai pintu anugerah dan karunia Ilahi. Dalam surat Hud ayat 3 disebutkan bahwa dengan meminta ampunan kepada Allah dan bertaubat, seseorang akan diberikan kesenangan yang baik sampai batas tertentu.
Dengan demikian, istighfar dianggap sebagai wasilah yang dapat membantu memperoleh hajat tertentu seperti mendapatkan keturunan, rezeki yang berlimpah, atau keberkahan dalam kehidupan. Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dan keberkahan dalam segala urusan kita.