- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Pentingnya Menyeimbangkan Waktu Tidur dan Ibadah dalam Kehidupan Sehari-hari

Google Search Widget

Tidur telah menjadi kegiatan rutin bagi setiap manusia tanpa terkecuali. Rasa kantuk akan datang pada setiap orang saat tubuh sudah lelah, entah suka ataupun tidak suka. Rasulullah SAW mengingatkan agar bijaksana dalam membagi waktu antara ibadah dan istirahat. Bahkan, beliau pernah menegur seorang sahabat yang terlihat lemas di siang hari karena terlalu banyak beribadah pada malam hari.

Penting untuk menyeimbangkan waktu tidur dengan ibadah. Saat tubuh lelah, istirahatlah terlebih dahulu agar bisa menjalankan ibadah dengan baik dan tepat waktu. Terkadang, kita seringkali tidak memanfaatkan waktu dengan baik, misalnya menggunakan waktu shalat untuk tidur atau waktu tidur untuk bekerja.

Menurut Zaynuddin al-Malibari dalam Fathul Mu’in, dimakruhkan tidur ketika waktu shalat telah masuk namun belum dikerjakan. Tidur pada waktu shalat atau menjelang waktu shalat dapat dimakruhkan karena berisiko tidak bangun hingga waktu shalat berakhir. Hukum tidur dapat berubah menjadi haram bagi orang yang suka terlambat bangun atau tidak memiliki yang membangunkannya.

Abu Bakar Syatha al-Dimyati dalam I’anatul Thalibin menjelaskan bahwa tertidur karena kantuk berat tidak diharamkan maupun dimakruhkan. Hal ini diperkuat dengan hadis Rasulullah yang menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi orang yang tertidur sampai bangun.

Jadi, penting untuk menjaga keseimbangan antara waktu tidur dan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Kerjakanlah ibadah tepat waktu dan istirahatlah saat tubuh lelah, sehingga kita tidak melalaikan kewajiban yang harus dilaksanakan.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?