Masyarakat kita memiliki beragam karakter, latar belakang, kelas sosial, dan pandangan hidup yang berbeda. Hal ini membuat sulit untuk menemukan kesepahaman bersama dalam suatu perbincangan. Terkadang, orang-orang awam yang kurang pemahaman tentang suatu hal justru banyak berbicara tanpa dasar yang jelas. Mereka seringkali mendominasi pembicaraan tanpa memberikan data atau logika yang terbukti.
Imam Al-Ghazali memberikan nasihat yang sangat relevan dalam hal ini. Beliau mengatakan bahwa ketika kita dihadapkan pada orang awam yang kurang pengetahuan, kita sebaiknya tidak terlalu terlibat dalam pembicaraan mereka, tidak terlalu memperhatikan perkataan buruk dari mereka, mengabaikan kekurangan dalam perkataan mereka, mengurangi frekuensi pertemuan dengan mereka, menjauhi kepentingan terhadap mereka, serta menegur kesalahan mereka dengan lembut dan ikhlas dengan harapan diterima oleh mereka.
Nasihat Imam Al-Ghazali ini sangat relevan mengingat kompleksitas interaksi sosial dan informasi publik yang semakin terbuka saat ini. Dalam era media sosial seperti Twitter, Facebook, dan berbagai aplikasi lainnya, kita harus bijak dalam berkomunikasi agar tidak terjebak dalam polemik tanpa tanggung jawab.
Menyadari nasihat bijak ini, kita diingatkan untuk menjaga diri agar tidak terlibat dalam perdebatan yang tidak produktif. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari nasihat beliau dan menjalankan interaksi sosial dengan lebih bijaksana.
