Dalam menjalani kehidupan, kita sering dihadapkan pada berbagai hajat atau keinginan yang ingin terwujud. Di tengah usaha keras yang dilakukan secara lahir, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai umat Muslim, kita juga perlu memperkuat hubungan batin dengan Allah SWT. Salah satu ibadah tambahan yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah shalat hajat. Shalat hajat membantu menjaga ketenangan batin dan meminta pertolongan Allah dalam meraih tujuan-tujuan hidup.
Selain shalat hajat, tawasul melalui Rasulullah SAW juga merupakan praktik yang dianjurkan. Tawasul adalah memohon syafaat atau pertolongan kepada Allah melalui perantara, yaitu Nabi Muhammad SAW. Para sahabat Rasulullah SAW telah mengamalkan tawasul ini sejak zaman beliau hidup. Dalam doa tawasul, kita memohon kepada Allah SWT dengan menyebutkan kedudukan mulia Nabi Muhammad SAW sebagai perantara agar hajat kita terkabul.
Hadits riwayat sahabat Utsman bin Hunaif menunjukkan bahwa Rasulullah SAW memberikan contoh penggunaan tawasul dalam meminta pertolongan kepada Allah untuk menyembuhkan penyakit. Dengan bersandar pada perantara yang mulia, yaitu Nabi Muhammad SAW, kita sebagai umat Muslim diajarkan untuk memperkuat keyakinan dan keteguhan hati dalam berdoa.
Mengikuti sunah Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam beribadah dan meminta pertolongan kepada Allah melalui tawasul merupakan bagian dari upaya kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Semoga dengan menjalankan ajaran ini, segala hajat dan keinginan kita dapat terkabul dengan izin-Nya.