Tahlilan merupakan ritual pembacaan lafal tahlil yang sudah lazim dilakukan oleh masyarakat Nusantara selama berabad-abad. Pembacaan tahlil biasanya dilakukan untuk mendoakan almarhum yang baru saja meninggal dan juga untuk ahli kubur yang telah lama dimakamkan. Selain itu, pembacaan tahlil juga dilakukan pada berbagai peringatan seperti 1-7 hari, 15 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari setelah kematian, serta dalam berbagai acara seperti haul, arwahan, akhir Sya’ban, akhir Ramadhan, dan acara keluarga seperti arisan, selamatan perkawinan, aqiqah, walimatul khitan, dan lain sebagainya.
Dalam tahlil, terdapat susunan bacaan tertentu yang umumnya diambil dari Kitab Majmu’ Syarif. Mulai dari pengantar Al-Fatihah yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, pembacaan Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali, takbir, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas, hingga ayat-ayat Al-Qur’an seperti Ayat Kursi, Surat Al-Baqarah ayat 163, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, dalam tahlil juga terdapat doa-doakan seperti doa keberkahan lahir dan batin, doa untuk para sahabat Rasulullah SAW, doa istighfar, doa wahbah, dan lain sebagainya. Semua bacaan dan doa tersebut bertujuan untuk memohon ampun kepada Allah SWT, mendoakan almarhum, serta memohon keberkahan untuk semua yang hidup maupun yang sudah meninggal.
Semoga dengan susunan bacaan tahlil dan doa-doa tersebut, kita semua dapat memperoleh manfaat spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap kesempatan. Semoga amalan kita diterima-Nya dan kita semua selalu dalam lindungan-Nya.