- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menolong Sesama: Kewajiban Mulia yang Harus Dipenuhi

Google Search Widget

Di tengah keramaian kota, seringkali kita menyaksikan sikap individualitas yang membuat sebagian masyarakat menjadi masa bodoh terhadap kehidupan orang lain. Hal ini tercermin dari struktur rumah perkotaan yang dipagari dengan besi dan tembok tinggi, menjadikan setiap rumah terasa seperti benteng yang sulit ditembus tanpa izin. Keterasingan antar tetangga pun semakin terasa, di mana setiap orang tidak saling mengenal satu sama lain.

Namun, di balik sikap masa bodoh tersebut sebenarnya mengandung kekhawatiran terhadap diri sendiri ketika hendak menolong orang lain. Ketakutan akan risiko yang mungkin terjadi saat memberikan pertolongan seringkali membuat masyarakat enggan untuk turun tangan membantu sesama. Bahkan dalam situasi kecelakaan, seringkali penonton lebih banyak daripada orang yang bersedia menolong, karena takut akan konsekuensi yang mengganggu aktivitas dan kesibukan.

Perilaku seperti ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip dalam fikih. Ketika kita melihat seseorang mengalami kecelakaan, seharusnya sikap pertama yang muncul adalah keinginan untuk menolong. Menyelamatkan nyawa orang lain merupakan tindakan mulia yang seharusnya menjadi kewajiban. Meskipun ada situasi di mana pertolongan dapat membahayakan diri sendiri, namun selama risikonya tidak terlalu besar, maka menolong adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh As-Syaukani dalam kitabnya as-Sailul Jarar al-Mutadaffiq ‘alal Hada’iqil Azhar, menolong sesama dalam kondisi darurat adalah suatu keniscayaan bagi setiap individu. Namun, jika pertolongan tersebut berpotensi membahayakan diri sendiri dengan risiko yang tinggi, maka tidak diwajibkan untuk memberikan bantuan. Prinsip ini berlaku tidak hanya pada kasus korban kecelakaan, tetapi pada setiap situasi di mana seseorang membutuhkan pertolongan.

Menolong sesama bukanlah sekadar sebuah tindakan naluriah, namun juga merupakan suatu kewajiban moral yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Dalam kondisi darurat, menolong orang lain harus menjadi prioritas tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi. Suatu tindakan kecil dari kita dapat berarti sangat besar bagi orang lain yang membutuhkan pertolongan. Semoga kita semua dapat selalu siap sedia untuk memberikan bantuan kepada sesama tanpa ragu dan tanpa pandang bulu.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?