- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Islam dan Pembunuhan: Sebuah Klarifikasi

Google Search Widget

Dunia kembali dihebohkan dengan serangan bersenjata di Paris yang menewaskan lebih dari seratus orang. Kesaksian saksi mata yang mendengar teriakan “Allahu Akbar” dari para pelaku telah mengundang asumsi bahwa pelaku berasal dari agama Islam. Namun, penting untuk tidak mengeneralisasi ajaran agama berdasarkan tindakan sekelompok individu.

Dalam ajaran Islam, pembunuhan termasuk dosa besar setelah syirik, dan hanya dibolehkan dalam konteks tertentu seperti hukuman (qisas) atau dalam situasi perang. Namun, aturan ini berlaku untuk semua individu tanpa memandang agama. Dalam Islam, pembunuhan terhadap non-muslim hanya dibenarkan jika mereka aktif memerangi umat Islam.

Menurut penafsiran Ibnul ‘Arabi, dalam kondisi perang, hanya laki-laki dewasa yang terlibat dalam pertempuran yang boleh dilawan. Perempuan, anak-anak, dan orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam pertempuran tidak boleh disakiti. Hal ini menunjukkan penghargaan Islam terhadap kesucian kehidupan manusia.

Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari juga menegaskan bahwa membunuh non-muslim yang memiliki perjanjian damai dengan umat Islam tidak akan mendapatkan tempat di surga. Oleh karena itu, Islam menegaskan larangan membunuh non-muslim yang tidak terlibat dalam konflik.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami dengan jelas ajaran Islam terkait pembunuhan dan tidak menyalahartikan ajaran tersebut berdasarkan tindakan kelompok-kelompok ekstrem yang tidak mewakili ajaran sejati agama Islam. Semoga kita dapat menghormati kehidupan sesama manusia tanpa memandang perbedaan agama.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?