Puasa merupakan ibadah yang memiliki aturan dan ketentuan yang harus dipatuhi umat Muslim. Namun, bagi penduduk di belahan dunia dengan perbedaan durasi siang dan malam yang ekstrem, seperti negara-negara Skandinavia, penentuan waktu puasa menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Dalam konteks ini, terdapat pertanyaan mengenai bagaimana mereka harus mengatur waktu puasa dengan durasi siang yang sangat panjang. Negara-negara seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia memiliki durasi puasa mencapai 21 jam, sementara di Rusia 19 jam, Amerika 16 jam, dan Inggris 17 jam 45 menit. Hal ini tentu memunculkan kebutuhan untuk menetapkan patokan waktu puasa yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan mereka.
Konsep ilhaq dalam pengambilan keputusan hukum Islam di dalam bahtsul masail NU menjadi penting dalam konteks ini. Ilhaqul masa’il bi nazha’iriha mengacu pada upaya untuk mengidentifikasi kasus baru yang belum tercakup dalam aturan yang sudah ada. Dengan pendekatan ini, penduduk di daerah dengan durasi siang atau malam yang ekstrem dapat mencari patokan waktu puasa dari negara terdekat yang memiliki durasi siang dan malam lebih seimbang.
Dengan demikian, mereka tetap dapat menjalankan ibadah puasa dan berbuka meskipun matahari belum terbenam. Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk tetap beribadah tanpa harus terganggu oleh perbedaan durasi siang dan malam yang ekstrem.
Pilihan ini menunjukkan fleksibilitas hukum Islam dalam menjaga norma-norma umumnya tanpa menghilangkan makna dari ibadah tersebut. Sebagaimana kaidah Fiqih yang menyatakan bahwa dalam kondisi sulit, penurunan standar hukum dapat diperbolehkan untuk menjaga idealisme yang lebih tinggi. Sesuai dengan firman Allah, “Allah menghendaki kemudahan untukmu. Allah tidak menghendaki kesulitan bagimu.”
Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk memahami bahwa agama Islam memiliki ketentuan-ketentuan yang bersifat universal namun juga dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan tertentu. Dengan demikian, kita dapat tetap menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan tanpa merasa terbebani oleh kondisi ekstrem di sekitar kita.