Dua minggu sebelum Idul Adha, pasar hewan dadakan mulai bermunculan di pinggir jalan. Semakin mendekati hari H, pasar tersebut semakin ramai dengan pembeli dan anak-anak yang antusias melihat kambing, sapi, atau kerbau yang dipamerkan. Fenomena ini dikenal dengan istilah “Dijual Hewan Kurban”. Namun, bagaimana dengan penjualan daging kurban?
Penjual hewan kurban umumnya tidak sulit ditemui di pinggir jalan seperti penjual hewan kurban dadakan. Mereka biasanya menjadi penjual paket daging kurban yang diterima dari panitia masjid atau tetangga yang melakukan penyembelihan hewan kurban.
Menjual hewan kurban secara jelas diperbolehkan. Namun, bagaimana dengan penjualan daging kurban? Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin dalam karyanya Busyral Karim Bisyarhi Masa’ilit Ta‘lim memberikan pandangan sebagai berikut:
“Al-Bulqini meragukan status lemak hewan kurban. Berdasarkan qiyas, tidaklah cukup untuk membagikan paket kurban yang berisi lemak seperti yang dijelaskan dalam kitab Tuhfah. Sedangkan bagi orang miskin, mereka diizinkan untuk melakukan transaksi terhadap daging kurban seperti menjualnya atau melakukan transaksi lainnya kepada sesama muslim. Berbeda halnya dengan orang kaya yang menerima daging kurban, mereka hanya boleh menggunakan daging tersebut untuk konsumsi pribadi, disedekahkan kembali, atau menyajikannya kepada tamu. Hal ini disebabkan kedudukan orang kaya setara dengan orang yang berkurban.”
Orang kaya dalam konteks ini adalah mereka yang memiliki kelebihan rezeki untuk menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha. Hal ini merupakan anjuran bagi orang kaya untuk berkurban selagi tidak ada halangan. Sementara itu, bagi orang miskin tidak perlu ragu untuk menjual daging yang sudah menjadi haknya kepada orang lain jika keadaan memaksa. Penjualan daging kurban dalam keadaan mentah maupun matang sama-sama diperbolehkan. Wallahu A’lam.
Pada akhirnya, penjualan daging kurban merupakan bagian penting dari pelaksanaan ibadah kurban. Dengan memahami tata cara dan ketentuan yang berlaku, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh keberkahan dan kesadaran akan lingkungan sekitar.