Sujud merupakan salah satu rukun dalam shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Namun, sujud bukanlah sekadar gerakan fisik semata. Melalui sujud, terdapat nilai-nilai kerohanian yang sangat dalam yang harus dipahami dan dihayati dengan baik. Rasulullah saw mengajarkan agar kita bersujud pada tujuh tulang, seperti kening, hidung, dua tangan, dua lutut, dan ujung-ujung kaki.
Posisi fisik saat sujud bukan hanya menunjukkan penghambaan total, tetapi juga melambangkan kerendahan diri di hadapan Allah swt. Meskipun begitu rendahnya posisi tersebut, Allah swt akan meninggikan derajat hamba-Nya yang tunduk dalam sujud. Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk memperbanyak sujud karena setiap sujud akan mendatangkan kenaikan derajat serta penghapusan dosa.
Lebih dari sekadar gerakan fisik, sujud juga memperlihatkan kedekatan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Saat bersujud, seorang hamba bisa dengan mudah merasakan keintiman dengan Allah swt, bahkan menitikkan air mata sebagai tanda ketulusan hati. Rasulullah saw mengajarkan agar umatnya memperbanyak doa saat sujud karena pada saat itulah seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya.
Dalam kesederhanaan sujud terdapat kebesaran makna yang mengajarkan kita tentang penghambaan total dan kedekatan yang intim dengan Sang Pencipta. Semoga kita senantiasa dapat merasakan kehadiran-Nya dalam setiap sujud yang kita lakukan.
