Menonton film di gedung bioskop telah menjadi kegiatan yang umum dilakukan masyarakat saat ini, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dengan harga terjangkau, pengunjung bisa menikmati film-film terbaru sebelum tayang di televisi. Meskipun begitu, ada juga bioskop yang memutar film-film lama bagi penggemar sejarah film.

Menurut banyak pengunjung, menonton di gedung bioskop memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan daripada menonton film sendirian di rumah. Suasana gelap ruangan dan efek suara yang menggelegar menciptakan pengalaman yang istimewa. Namun, perlu diingat bahwa menonton film di rumah juga memiliki keuntungannya sendiri, terutama dalam hal kenyamanan dan menghindari gangguan pada tetangga.

Dari sudut pandang hukum Islam, DR Yusuf Qaradhawi menjelaskan bahwa menonton film dan acara hiburan lainnya merupakan bagian dari sarana hiburan yang penting. Seperti halnya sarana lainnya, kedudukan menonton film di bioskop tidaklah masalah dalam substansinya. Namun, penting untuk memperhatikan pesan dan isi dari film yang ditonton.

Qaradhawi menyatakan bahwa aktivitas menonton film di gedung bioskop dapat dianggap halal selama beberapa syarat terpenuhi. Pengunjung sebaiknya menjauhi film-film yang menampilkan kefasikan atau bertentangan dengan ajaran Islam. Film-film yang mengajak pada kesenangan duniawi, dosa, atau perilaku kriminal juga sebaiknya dihindari.

Selain itu, aktivitas menonton tidak boleh mengabaikan kewajiban dunia seperti sekolah atau pekerjaan, maupun kewajiban agama seperti ibadah. Pengunjung juga diingatkan untuk menjauhi kerumunan yang dapat memunculkan hasrat negatif pada diri sendiri maupun orang lain.

Dengan demikian, menonton film di gedung bioskop dapat dianggap sebagai aktivitas yang halal asalkan dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai moral dan agama yang berlaku. Selain sebagai hiburan, menonton film juga bisa menjadi sarana edukasi dan hiburan yang bermanfaat bagi penontonnya.