Tradisi bersilaturrahim merupakan salah satu praktik yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, sejalan dengan sunnah Rasulullah saw. Setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan sebagai bentuk membersihkan hati dan jiwa, penting bagi umat Muslim untuk melengkapi kesucian tersebut dengan saling memaafkan sesama.
Salah satu wujud dari tradisi bersilaturrahim adalah dengan berkunjung kepada orang tua, keluarga, teman, dan bersalam-salaman ketika bertemu. Hal ini tidak hanya menjadi penguat ikatan kekeluargaan, tetapi juga sebagai wujud nyata dari kebaikan yang dianjurkan dalam agama.
Dalam banyak hadits Rasulullah saw, disebutkan tentang pentingnya bersilaturrahim. Sebagaimana sabda beliau, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah bersilaturrahim.” Hadits ini menegaskan bahwa silaturrahim memiliki hubungan yang erat dengan iman seseorang.
Selain itu, Rasulullah saw juga menjelaskan bahwa kebaikan yang pahalanya paling cepat didapat adalah berbuat baik kepada orang tua dan bersilaturrahim. Sedangkan kejelekan yang cepat mendapat siksa adalah berbuat buruk dan memutus tali persaudaraan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama.
Dalam silaturrahim, disarankan untuk mengisi pertemuan dengan berbagai hal yang bermanfaat, seperti saling mengakui kesalahan, memaafkan, dan bersalaman. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Tiadalah dua orang Muslim yang bertemu lalu saling bersalaman, melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” Berjabat tangan juga dianggap dapat menghilangkan dendam yang ada dalam hati.
Dengan menjaga tradisi bersilaturrahim, umat Muslim dapat memperkuat hubungan sosial dan memperkuat ikatan keislaman. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan umat Islam.