Allah SWT telah merahasiakan empat hal penting dalam kehidupan umat muslim, termasuk di dalamnya adalah Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah dan kemuliaan, yang tersembunyi di antara sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Berdasarkan penelitian dan pengalaman ulama serta sufi, terdapat beberapa prediksi mengenai datangnya Lailatul Qadar. Menurut Imam al-Qaffal, seringkali Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di antara sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yang terkait dengan awal bulan puasa. Demikian pula, Abu Yazid Al-Busthami telah dua kali melihat Lailatul Qadar selama hidupnya, dan keduanya terjadi pada malam ke-27 Ramadhan.
Ada juga pandangan yang menyatakan bahwa dalam surat Al-Qadar, kata ‘qadar’ disebutkan sebanyak tiga kali (ayat 1, 2, dan 3). Kalimat ‘Lailatul Qadar’ terdiri dari 9 huruf. Jika dikalikan dengan tiga sesuai dengan jumlah penyebutan kata ‘qadar’ dalam surat Al-Qadar, maka akan diperoleh angka 27. Oleh karena itu, banyak yang berpendapat bahwa kemungkinan Lailatul Qadar hadir di malam ke-27 Ramadhan.
Namun, perlu diingat bahwa rahasia sejati mengenai Lailatul Qadar tetap berada di tangan Allah SWT. Umat muslim dihimbau untuk tetap beribadah dengan sungguh-sungguh selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh Rasulullah SAW mengenai tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.
Dengan menjaga rahasia dan kemuliaan Lailatul Qadar ini, diharapkan umat muslim senantiasa merenungkan pentingnya ibadah dan menjauhi segala dosa, serta menghormati kedudukan orang lain tanpa meremehkan siapapun. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan petunjuk oleh Allah SWT untuk menyambut dan merayakan malam bersejarah ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.