Menjaga kebersihan mulut merupakan hal yang sangat penting selama menjalani ibadah puasa. Tindakan sederhana seperti membersihkan sisa-sisa makanan di gigi dapat mencegah gigi berlubang, menghilangkan bau tidak sedap, dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan. Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini memiliki dampak yang signifikan dalam interaksi sehari-hari.
Dalam konteks pergaulan, kebersihan mulut bukan hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi hubungan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis, politik, hingga hubungan interpersonal di dalam keluarga. Bau mulut yang tidak sedap dapat memengaruhi kesan yang diberikan kepada lawan bicara dan tentu saja, hal ini perlu dihindari.
Menurut penjelasan dari salah satu ulama, jika terdapat sisa makanan di antara gigi seseorang yang sedang berpuasa, puasanya tidak akan batal asalkan sisa makanan tersebut tidak sengaja tertelan dan individu tersebut tidak sengaja mengonsumsinya. Namun, disarankan untuk membersihkan sisa makanan di gigi setelah sahur untuk memastikan kebersihan mulut terjaga.
Terkait wacana pembersihan mulut dari sisa makanan malam hari, pendapat sejumlah ulama berbeda. Ada yang berpendapat bahwa puasa menjadi batal jika mulut tidak dibersihkan sepenuhnya dari sisa makanan malam sebelumnya. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan ulama.
Menjaga kebersihan mulut selama berpuasa bukan hanya sebagai tindakan fisik semata, tetapi juga mencerminkan kesadaran akan menjaga kesehatan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ibadah yang dilakukan. Oleh karena itu, kebersihan mulut selama berpuasa seharusnya menjadi bagian dari rutinitas harian yang tak terpisahkan.