- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Doa Iftitah: Kunci Pembuka Pintu Komunikasi dengan Sang Pencipta

Google Search Widget

Doa iftitah memiliki makna yang dalam dalam praktik ibadah shalat. Kata ‘iftitah’ yang berarti pembukaan, sejalan dengan ‘miftah’ yang berarti alat pembuka atau kunci. Dengan demikian, doa iftitah dapat diartikan sebagai doa kunci yang berfungsi membuka setiap shalat dengan menghadirkan diri di hadapan Allah SWT.

Dalam doa ini, terdapat ungkapan menghadapkan muka kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi. ‘Muka’ yang dimaksud bukanlah secara fisik menghadap kiblat, melainkan muka batin yang menghadap kepada Sang Pencipta. Hal ini menekankan pentingnya pengenalan dan koneksi spiritual dengan Allah melalui mata batin.

Selanjutnya, doa iftitah juga mengandung pengakuan akan kelemahan dan kepasrahan diri seorang hamba. Dengan mengucapkan kata-kata “dengan condong dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang musyrik”, seseorang menegaskan posisinya yang rendah di hadapan Allah.

Lebih jauh lagi, doa iftitah menggambarkan kesadaran akan kebesaran Allah dan kecilnya diri seorang hamba. Pengakuan akan kekuasaan-Nya yang mutlak memposisikan manusia sebagai makhluk yang lemah dan tunduk di hadapan-Nya.

Doa ini juga berisi ikrar atas segala ibadah yang dilakukan, dengan menyatakan bahwa segala yang dilakukan hanyalah milik Allah semata. “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya milik Allah Rabbil Alamin”, merupakan ungkapan totalitas kepasrahan seseorang kepada Sang Pencipta.

Dalam inti doa iftitah, tergambar kehambaan total seseorang kepada Allah SWT. Doa ini bukan sekadar pembuka shalat, namun juga pembuka pintu langit yang membuka jalur komunikasi antara hamba dan Tuhannya.

Semoga doa iftitah senantiasa mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran diri, kelemahan, kepatuhan, dan kehambaan kepada Sang Pencipta dalam setiap langkah ibadah kita.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?