- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kisah Penyembuhan Rasulullah melalui Dua Surat Terakhir Al-Qur’an

Google Search Widget

Dalam sebuah riwayat, diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengalami sakit yang cukup parah. Dalam keadaan tersebut, dua malaikat datang untuk mendiagnosis penyakit yang menimpa beliau. Salah satu malaikat duduk di dekat kaki Rasulullah, sementara yang lainnya duduk di sebelah kepalanya.

Malaikat yang berada di dekat kaki beliau bertanya kepada rekannya, “Apa yang engkau lihat?” Rekannya menjawab, “Ia (Rasulullah) terkena gendam.” Sang malaikat kemudian bertanya, “Apa itu gendam?” Malaikat tersebut menjelaskan, “Gendam itu adalah sihir.” Selanjutnya, ia menanyakan siapa yang telah menyihir Rasulullah. Malaikat di kaki menjawab, “Labid bin al-A’sham al-Yahudi, sihirnya berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga fulan di bawah batu besar. Suruhlah seseorang untuk mengambil gulungan itu dan bakarlah!”

Pagi harinya, Rasulullah mengutus Ammar bin Yasir beserta kawan-kawannya untuk pergi ke sumur tersebut. Setibanya di sana, mereka terkejut melihat air sumur berwarna merah seperti pacar. Setelah berusaha mencari di dalam sumur, akhirnya gulungan yang dimaksud berhasil ditemukan. Gulungan itu kemudian dibakar sesuai petunjuk malaikat. Saat dibakar, terlihatlah sebuah tali dengan sebelas simpul yang tidak dapat dibuka dengan tenaga manusia.

Rasulullah SAW kemudian menerima wahyu berupa dua surat terakhir dari Al-Qur’an, yaitu Qul A’uzu Birabbil Falaq dan Qul A’uzu Birabbin Nas. Anehnya, setiap kali beliau membaca kedua surat tersebut, satu simpul dari tali itu terbuka hingga semua simpul terbuka satu per satu. Kisah ini juga dicatat oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab Dalailun Nubuwwah.

Kisah ini menunjukkan keutamaan kedua surat terakhir dalam Al-Qur’an. Hal ini mencerminkan kemukjizatan Al-Qur’an, yang apabila dibaca dengan niat yang baik akan menghasilkan keistimewaan. Al-Qur’an adalah ‘al-muta’abbad bitilawatihi’, yang artinya setiap kali dibaca merupakan ibadah. Oleh karena itu, banyak ulama menganjurkan untuk terus membaca Qul A’uzu Birabbil Falaq dan Qul A’uzu Birabbin Nas dalam berbagai kesempatan, terutama ketika menghadapi malam yang gelap dan siang yang terang.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

June 3

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?