Profesi muadzin sering kali dipandang sebelah mata. Sering kali, muadzin diidentikkan dengan merbot masjid yang hanya bertugas menyapu, membersihkan, dan menjaga masjid. Padahal, peran muadzin jauh lebih penting. Adzan merupakan salah satu ibadah yang memiliki nilai tersendiri, bahkan dalam beberapa hadits, adzan difavoritkan sebagai amalan yang mengantarkan ke surga.
Surat Al-Fussilat ayat 33 menjadi salah satu dasar yang dinyatakan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulimiddin terkait adzan:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحاً وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?”
Betapa pentingnya peran seorang muadzin. Dia adalah orang yang mengabarkan bahwa waktu shalat telah tiba. Ibadah ini kelak akan diakui di hari kiamat melalui kesaksian jin dan manusia yang mendengarnya saat dia beradzan di dunia. Rasulullah SAW bersabda:
لا يسمع نداء المؤذن جن ولا شيئ إلا شهد له يوم القيامة Tiada jin dan manusia yang mendengarkan suara adzan dari orang yang menyerukannya, melainkan mereka akan memberikan kesaksian kepada orang tersebut di hari kiamat nanti.
Jika adzan dianggap sebagai panggilan Allah SWT, maka muadzin berfungsi sebagai penyambung suara-Nya untuk memanggil umat Muslim di seluruh dunia melalui masjid-masjid-Nya. Rasulullah SAW juga bersabda:
يد الرحمن على رأس المؤذن حتى يفرغ من أذانه Tangan Tuhan yang Maha Pengasih berada di atas kepala orang yang menyerukan adzan sampai selesai.
Sebagai bukti kemuliaan seorang muadzin, ada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa tiga orang ini akan berada di atas bukit kecil dari kasturi hitam di hari kiamat. Mereka tidak akan tersusahkan oleh hisab dan tidak dikejutkan sampai urusan manusia selesai:
- Lelaki yang membaca Al-Qur’an dengan mengharapkan ridha Allah SWT dan menjadi imam shalat bagi suatu kaum yang merasa puas dengannya.
- Lelaki yang beradzan di dalam masjid dan berdoa kepada Allah SWT dengan mengharap ridha-Nya.
- Lelaki yang diuji dengan kesempitan rezeki tetapi tetap tidak melupakan amal akhirat.
Dengan demikian, sangat jelas bahwa peran seorang muadzin bukanlah sekadar tugas rutin, melainkan sebuah panggilan mulia untuk menyerukan ibadah kepada Allah SWT.