Memasuki bulan Rabi’ul Awal, atau dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai bulan mulud, terdapat tradisi yang dilestarikan oleh sebagian umat Islam, yaitu membaca Al-Barjanzi atau Burdah untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Tradisi ini biasanya dilaksanakan secara bergiliran dari rumah ke rumah, di masjid, atau mushalla. Pada acara tersebut, bacaan shalawat dilakukan secara bersama-sama, di mana salah satu peserta membaca Al-Barjanzi dan yang lainnya dianjurkan untuk menjawab dengan bacaan shalawat. Setelah kegiatan berakhir, biasanya dilanjutkan dengan jamuan makan bersama, yang bisa berupa makanan ringan, snack, atau hanya minuman seperti teh atau kopi.
Semarak membaca Al-Barjanzi bertujuan untuk bershalawat dan memanjatkan doa kepada Nabi Muhammad, sosok yang telah membawa perubahan dari zaman kegelapan jahiliyah ke era pencerahan Islam. Meskipun doa kita tidak diperlukan oleh Rasulullah, mengingat kedudukannya sebagai makhluk paling utama, tetapi bagi kita, berdoa adalah sebuah ibadah. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nu’man Bin Basyir Radliyallahu Anhu, إِنَّ اَلدُّعَاءَ هُوَ اَلْعِبَادَة (Doa adalah ibadah yang berpahala).
Penyelenggaraan kegiatan membaca Al-Barjanzi ini menyimpan berbagai macam ibadah. Di antaranya adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, bersedekah dalam bentuk makanan, berdoa dan mendoakan, serta mengingat perjuangan para pendahulu dengan maksud dan tujuan untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari masa mereka.
Tentunya, di balik semua ibadah tersebut terdapat keberkahan dan anugerah yang akan diterima jika dijalankan dengan tulus mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hadits berikut menjelaskan keutamaan membaca shalawat, sebagaimana riwayat sahabat Ibnu Mas’ud Radliyallahu Anhu:
إِنَّ أَوْلَى اَلنَّاسِ بِي يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ, أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً (Orang yang paling utama berada denganku kelak di hari kiamat adalah mereka yang banyak membaca shalawat kepadaku).
Sungguh, keberkahan tiada tara bagi setiap umat Muslim yang senantiasa memperbanyak membaca shalawat, sebagai balasan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan menempatkannya bersama Nabi Muhammad. Maka, di bulan Rabi’ul Awal ini, marilah kita senantiasa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad dan banyak mengerjakan ibadah-ibadah sunnah dengan harapan mendapatkan keberkahan, rahmat, serta pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.