Menghentikan hujan atau mengalihkannya ke tempat lain bukan hanya keinginan pawang hujan. Setiap orang berhak melindungi diri dari basahnya air hujan. Ini bisa dilakukan dengan berlindung di bawah payung, mengenakan mantel anti hujan, atau berteduh di bawah pohon. Semua itu adalah pilihan yang bebas, sama seperti seseorang yang memohon kepada Allah SWT, Yang Maha Kuasa atas segalanya, termasuk mengatur hujan.
Rasulullah SAW pernah melakukan hal ini semasa hidupnya, sebagaimana dijelaskan dalam Sahih Bukhari yang diriwayatkan oleh Anas. Beliau pernah berdoa:
اللهم حوالينا ولا علينا اللهم على الأكام والظراب وبطون الأودية ومنابت الشجر
Allahumma hawalayna wa la ‘alayna, Allahumma alal akami wad thirobi, wa buthunil audiyyati wa manabitis syajari
Artinya, “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, dan jangan turunkan kepada kami untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”
Do’a tersebut menunjukkan betapa manusia hanya bisa berharap kepada belas kasih Allah ketika berhadapan dengan kekuatan alam yang merupakan Tajjaliy dari-Nya. Bahkan untuk mengatur air pun manusia tidak mampu. Oleh karena itu, semoga Allah melindungi kita dari hujan yang dapat menyebabkan kerusakan, banjir, wabah, dan masalah lainnya.