Hari Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki banyak makna dan alasan untuk diperingati. Salah satu alasan utama adalah bahwa Rasulullah SAW sendiri sangat mementingkan puasa pada hari tersebut, yaitu setiap hari Senin. Hal ini diriwayatkan oleh Abi Qatadah dalam hadis yang terdapat dalam Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Abu Qatadah r.a. menyampaikan bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang puasa Senin, beliau menjawab, “Hari Senin adalah hari aku dilahirkan, hari aku mulai diutus, atau hari wahyu diturunkan kepadaku.”
Pernyataan “yauma wulidtu fihi” menegaskan betapa istimewanya hari tersebut bagi Rasulullah SAW. Meskipun tidak ada perintah langsung dari beliau mengenai penghormatan pada hari itu, hadis ini sudah cukup menjadi tanda bagi umat Islam yang memahami makna di baliknya.
Alasan kedua yang patut diperhatikan adalah perhatian Rasulullah SAW terhadap nilai sejarah sebuah peristiwa. Beliau menyadari bahwa waktu tidak dapat kembali, dan manusia hanya bisa mengenang momentum tersebut sebagai pelajaran untuk masa kini dan mendatang. Dalam konteks ini, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari 10 Muharram (Hari Asyura) untuk memperingati kemenangan Nabi Musa AS atas raja Fir’aun. Hal ini disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a. dalam Shahih Bukhari.
Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau pun bertanya tentang makna hari tersebut. Orang-orang Yahudi menjelaskan bahwa hari itu adalah hari baik, di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, dan Nabi Musa juga berpuasa pada hari itu. Nabi Muhammad SAW menjawab, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian,” lalu beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukannya.
Kesadaran Rasulullah SAW akan pentingnya nilai sejarah perlu kita teladani. Salah satu wujud peneladanan tersebut adalah dengan mengadakan peringatan Maulid Nabi. Hal ini tentu akan mengingatkan kita pada cahaya yang menerangi jagad raya, sebuah simbol dari kehadiran Rasulullah yang membawa petunjuk dan rahmat bagi umat manusia.
