Iman didirikan di atas enam perkara:
- Percaya pada adanya Tuhan Allah Ta’ala yang Esa.
- Percaya pada adanya malaikat Allah Ta’ala.
- Percaya pada adanya kitab-kitab Allah Ta’ala.
- Percaya pada adanya utusan-utusan Allah Ta’ala.
- Percaya pada adanya hari kiamat, yaitu hari rusaknya alam dunia ini.
- Percaya bahwa baik dan buruk itu adalah ciptaan Allah Ta’ala.
Dalil keenam dasar iman ini terdapat dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh sahabat Umar RA, yang dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Arbain. Ketika Nabi Muhammad SAW diminta untuk menjelaskan apa itu iman, beliau bersabda:
“أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الأخر وتؤمن بالقدر خيره وشره”
Artinya: “Berimanlah kamu kepada Allah dan malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya, dan utusan-utusan-Nya, dan hari Kiamat, serta imanlah kamu pada ketentuan Allah dalam baiknya dan buruknya.”
Oleh karena itu, barang siapa yang beriman tetapi tidak berdasar pada enam hal tersebut, maka imannya tidak berguna dan tidak menghasilkan apa-apa kecuali berdiam selamanya dalam siksa neraka.
Sedangkan Islam didasarkan pada lima perkara:
- Mengucapkan dua kalimat syahadat:
“أشهد أن لااله الاالله واشهد ان محمدا رسول الله”
Artinya: “Aku ber-i’tikad bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku ber-i’tikad bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Bagi orang yang tidak bisa mengucapkan syahadat dalam bahasa Arab, cukup mengucapkannya dalam bahasa sendiri, asal saja artinya sejalan dengan syahadat dalam bahasa Arab tersebut. Dasar syahadat ini wajib diucapkan sekali seumur hidup, asalkan tidak pernah murtad setelahnya.
- Mendirikan shalat lima waktu. Shalat lima waktu adalah tanda keislaman yang terlihat setiap hari, dan membedakan antara orang Islam dengan non-Islam. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“العهد الذى بيننا وبين الكفر الصلاة فمن ترك الصلاة فقد كفر”
Menurut Imam Syafi’i, sabda ini berarti bahwa perjanjian yang membedakan antara kita orang Islam dan orang kafir adalah shalat. Siapa yang meninggalkan shalat, maka ia dianggap kafir. Menurut Imam Hambali, orang yang sengaja meninggalkan shalat akan menjadi kafir. Jika ia mati dalam keadaan tersebut, maka jenazahnya tidak perlu diurus secara Islam, artinya tidak dishalati atau dikubur di tanah kuburan Islam.
- Memberi zakat. Zakat memiliki beberapa bentuk, antara lain zakat fitrah, zakat tanaman (azzaro’e), zakat emas dan perak, zakat hewan ternak (mawasyi), dan zakat dagangan (tijaroh).
- Puasa di bulan Ramadhan.
- Melaksanakan ibadah haji jika mampu dan cukup bekal serta aman dalam perjalanan. Haji yang wajib hanya sekali seumur hidup.
Dalil lima dasar Islam ini terdapat dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Sayyidina Umar RA, yang dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Arbain:
” الاسلام أن تشهد ان لااله الاالله وان محمدا رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتى الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت ان استطعت اليه سبيلا”
Artinya: “Bahwa Islam harus bersyahadat, sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, puasalah kamu di bulan Ramadhan, dan hajilah ke Baitullah jika mampu melakukan perjalanan.”