Belajar fiqih terkadang terasa sangat rumit. Pembahasannya mencakup berbagai masalah, hingga permasalahan kecil yang terlihat sepele. Namun, bagi sebagian orang, justru hal-hal kecil itulah yang menjadi nilai lebih dalam belajar fiqih. Seringkali, aspek-aspek ini memberikan pelajaran tentang pentingnya bertindak teliti dan rapi. Selain itu, fiqih juga melatih diri untuk berimajinasi kreatif dalam mencari solusi dari berbagai permasalahan.
Salah satu contoh menarik yang dibahas dalam kitab Mughnil Muhtaj adalah mengenai seorang sopir truk yang diperbolehkan untuk kencing di samping mobilnya. Hal ini diizinkan dengan anggapan bahwa truk berfungsi sebagai penutup yang melindunginya dari penglihatan orang lain, terutama ketika berada di tengah perjalanan tanpa tempat berteduh, seperti di jalan tol atau di tengah hutan dan sawah.
Namun, muncul pertanyaan: bagaimana jika kendaraan yang digunakan adalah mobil kecil, seperti sedan? Apakah sedan dapat dianggap sebagai penutup? Hal ini bergantung pada kemampuan sopir untuk bersembunyi di balik mobilnya. Tentu saja, ketentuan ini tidak hanya berlaku untuk sopir, tetapi juga untuk penumpang, dengan catatan bahwa tindakan tersebut tidak dilakukan secara bersamaan.
Penjelasan ini menunjukkan betapa pentingnya ketelitian dan konteks dalam memahami fiqih, serta bagaimana hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi bahan pembelajaran yang berharga.