- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Hari Na’as dalam Kehidupan Masyarakat Muslim Indonesia

Google Search Widget

Hingga saat ini, banyak masyarakat Muslim di Indonesia yang masih mempercayai berbagai hitungan ghaib, termasuk kepercayaan terhadap hari-hari na’as. Hari-hari ini dianggap membawa kesialan, seperti hari dimana dagangan tidak laku atau hari yang dapat menyebabkan kecelakaan saat berpergian.

Kepercayaan semacam ini tidak dibenarkan dalam Islam, karena dianggap sebagai pola pikir yang tidak bertawakkal kepada Allah. Ibnu Hajar al-Haitami dalam karyanya, al-Fatawaal Haditsiyah, menjelaskan bahwa:

“Barangsiapa bertanya tentang hari sial dan sejenisnya untuk diikuti, bukan untuk ditinggalkan, serta memilih apa yang harus dikerjakan dan mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi dan bukan petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Penciptanya.”

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa apa yang dikutip mengenai hari-hari na’as dari sahabat Ali adalah batil dan tidak memiliki dasar sama sekali. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk berhati-hati dan tidak terjebak dalam kepercayaan yang tidak berdasar ini.

Dalam konteks ini, penting untuk mengingat bahwa kepercayaan terhadap hitungan ghaib dan hari-hari sial hanya akan mengganggu keyakinan dan ketawakkalan seseorang kepada Allah. Sebagai umat yang beriman, seharusnya kita mengandalkan kekuatan dan kekuasaan Allah dalam segala aspek kehidupan.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?