Lailatul Qadar adalah malam yang sangat didambakan oleh umat Muslim, namun tanggal pastinya tidak dapat ditentukan. Banyak orang yang mengamati tanda-tanda kehadiran malam yang istimewa ini. Dalam sejarah, sahabat Rasulullah SAW, ’Ubal bin Ka’ab, bersumpah bahwa ia pernah menyaksikan Lailatul Qadar dan menjelaskan tanda-tandanya. Salah satu tanda tersebut adalah pada pagi harinya, cahaya matahari terbit memutih tanpa sinar seperti biasa.
Tanda ini hanya diketahui setelah Lailatul Qadar terjadi, sehingga bukan merupakan petunjuk untuk menentukannya. Beberapa tanda saat Lailatul Qadar berlangsung meliputi malam yang terasa hening, cuaca cerah, langit bersih, tanpa angin, dan bebas dari mendung.
Lailatul Qadar yang terjadi setiap bulan Ramadhan adalah waktu mustajab untuk berdoa. Apabila seseorang yakin bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar, disarankan untuk membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Aisyah: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan suka mengampuni, maka ampunilah aku.” Doa ini sebaiknya diucapkan sekali saat yakin bahwa malam itu adalah Lailatul Qadar, bukan diulang-ulang sepanjang malam.
Malam yang penuh dengan keagungan dan berkah ini merupakan kesempatan bagi umat Muhammad untuk meraih keutamaan ibadah yang sangat istimewa. Ibadah pada malam tersebut melebihi pahala seribu bulan. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Tahukah engkau, apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (Q.S. Al Qadr: 2-3).
Sebuah hadits menyatakan bahwa siapa pun yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan berharap ridha Allah SWT akan diampuni dosa-dosanya. Ibadah di sini mencakup berbagai bentuk seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur’an, i’tikaf, dan belajar ilmu agama.
Rasulullah SAW sebagai teladan terbaik menunjukkan cara menghadapi Lailatul Qadar dengan membangunkan keluarganya untuk beribadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dalam hadits disebutkan bahwa beliau menghidupkan malam tersebut dan membangunkan seluruh anggota keluarganya agar dapat meraih kehormatan dari Allah SWT.
Meskipun banyak orang menyadari keutamaan dan keistimewaan beribadah pada malam Lailatul Qadar, hanya sedikit yang mau berusaha untuk melaksanakannya. Mengabaikan kesempatan ibadah pada malam ini sama artinya dengan membuang kesempatan berharga dan menjauhkan diri dari segala kejahatan. Sebuah hadits mengingatkan bahwa bulan Ramadhan membawa malam yang lebih baik dari seribu bulan; siapa saja yang terhalang darinya akan terhalang dari segala kebaikan.
Dengan demikian, penting bagi setiap Muslim untuk memanfaatkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya agar dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.