Surat Yasin memiliki makna yang dalam dalam tradisi masyarakat, terutama dalam konteks spiritual. Hadits yang menyebutkan “Yasin lima quriat lahu” mengisyaratkan bahwa surat ini dibaca sesuai dengan niat si pembaca. Surat Yasin sering dibaca ketika seseorang mengharapkan rezeki, meminta kesembuhan, menghadapi ujian, atau mencari jodoh.
Praktik membaca Surat Yasin telah menjadi tradisi di kalangan masyarakat, terutama dalam majelis-majelis kecil di kampung-kampung. Bacaan Yasin sering digabungkan dengan Tahlil, menjadi satu kesatuan dalam kebiasaan orang-orang Nahdlatul Ulama (NU). Kegiatan ini dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam.
Dalam keadaan kritis, Surat Yasin dibaca oleh keluarga sebagai bentuk harapan. Jika ada anggota keluarga yang sakit, bacaan ini diharapkan dapat memberikan kesembuhan. Namun, jika Allah menghendaki sebaliknya, bacaan ini menjadi pengantar kepada-Nya. Kadang, Surat Yasin dibaca sendirian atau bersama tetangga, terutama ketika tanda-tanda akhir kehidupan sudah terlihat jelas.
Hadits yang menjadi dasar bacaan Yasin dalam konteks ini adalah riwayat Nasa’i dari Ma’qal bin Yasar al-Muzan yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
اقْرَؤُا يس عِنْدَ مَوْتَاكُمْ
“Bacalah surat Yasin di samping saudaramu yang sedang sekarat.”
Hadits ini juga berlaku bagi orang yang masih hidup untuk membacakan Yasin bagi mereka yang telah meninggal. Sebagaimana sabda Rasulullah: Laqqinu mautakum La ilaha illallah (Tuntunlah orang mati dengan kalimat La ilaha illallah). Ini termasuk dalam bacaan Yasin di atas makam.
Surat Yasin dikenal sebagai jantung Al-Qur’an. Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa barangsiapa yang membacanya dengan niat ikhlas karena Allah dan berharap kebahagiaan akhirat, maka ia akan diampuni. Ketika seorang muslim dibacakan Surat Yasin saat mendekati ajal, akan diturunkan sepuluh malaikat yang membacakan shalawat dan istighfar kepadanya.
Bacaan Surat Yasin untuk yang mendekati ajal dianggap sebagai bekal perjalanan akhir. Begitu pula, surat ini dapat dibaca setelah seseorang meninggal, baik di rumah maupun di makam. Dengan demikian, Surat Yasin bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga merupakan bentuk pengharapan dan pengantar kembali kepada Allah.