- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Memegang Tongkat saat Khutbah

Google Search Widget

Jumhur ulama fiqh sepakat bahwa sunnah bagi khatib adalah memegang tongkat dengan tangan kiri saat membaca khutbah. Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm menjelaskan:

“Telah sampai kepada kami berita bahwa Rasulullah SAW ketika khutbah, beliau berpegang pada tongkat. Ada yang menyebutkan bahwa beliau menggunakan tongkat pendek atau busur. Semua benda tersebut dijadikan tempat bertumpu.” (al-Umm, juz I, hal 272)

Dari Syu’aib bin Zuraidj at-Tha’ifi, ia berkata, “Kami menghadiri shalat Jumat bersama Rasulullah SAW. Beliau berdiri berpegangan pada sebuah tongkat atau busur.” (Sunan Abi Dawud, hal. 824)

As Shan’ani mengomentari hadis ini, menyatakan bahwa hadis tersebut menjelaskan sunnah khatib memegang pedang atau semacamnya saat menyampaikan khutbah. (Subululus Salam, juz II, hal 59)

Setelah muadzin selesai adzan, khatib berdiri menghadap jamaah tanpa menoleh ke kanan atau kiri dan memegang pedang yang tegak atau tongkat pendek serta mimbar agar tidak mempermainkan kedua tangannya. (Ihya’ ‘Ulum al-Din, juz I, hal 180)

Hikmah dari dianjurkannya memegang tongkat adalah untuk mengikat hati agar lebih konsentrasi dan tidak mempermainkan tangan. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Subulus Salam, juz II, hal 59.

Seorang khatib disunnahkan memegang tongkat saat berkhutbah. Selain mengikuti jejak Rasulullah SAW, hal ini bertujuan agar khatib lebih khusyu’ dalam membaca khutbah.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

June 1

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?