- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Membaca Dzikir dan Syair Sebelum Shalat Berjama’ah

Google Search Widget

Membaca dzikir dan syair sebelum pelaksanaan shalat berjama’ah adalah amalan yang baik dan dianjurkan. Terdapat beberapa alasan yang mendasari anjuran ini.

Pertama, dari segi dalil, membaca syair di masjid bukanlah sesuatu yang dilarang dalam agama. Pada masa Rasulullah SAW, para sahabat juga melakukan hal serupa. Dalam sebuah hadits, dikisahkan bahwa Umar bin Khattab melihat Hassan bin Tsabit melantunkan syair di masjid dan menegurnya. Namun, Hassan menjawab bahwa ia telah melantunkan syair di tempat yang terdapat orang yang lebih mulia dari Umar. Ia kemudian meminta Abu Hurairah untuk bersaksi bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda untuk mendukungnya.

Syaikh Isma’il az-Zain mengomentari hadits ini dengan menjelaskan bahwa diperbolehkannya melantunkan syair yang berisi puji-pujian, nasihat, dan pelajaran bermanfaat di dalam masjid adalah sebuah hal yang positif.

Kedua, dari sisi syiar dan penanaman akidah umat, membaca dzikir dan syair ini dapat menjadi strategi efektif untuk menyebarkan ajaran Islam di masyarakat. Dalam syair tersebut terkandung pujian kepada Allah SWT, dzikir, dan nasihat yang bermanfaat bagi umat.

Ketiga, dari aspek psikologis, lantunan syair yang indah dapat meningkatkan semangat dan menciptakan suasana yang kondusif. Tradisi ini menjadi persiapan sebelum melaksanakan shalat lima waktu. Selain itu, kegiatan ini juga mengurangi rasa jenuh sambil menunggu waktu shalat berjama’ah.

Membaca dzikir dan syair secara bersama-sama sebelum shalat jama’ah di masjid atau mushalla adalah amalan yang baik. Namun, penting untuk tidak mengganggu orang yang sedang melaksanakan shalat. Kegiatan ini harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing masjid atau mushalla agar tetap nyaman bagi semua jama’ah.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?