- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Keyakinan tentang Kehidupan Setelah Mati

Google Search Widget

Kita meyakini bahwa ketika seseorang meninggal, yang rusak dan hancur adalah tubuh atau jasadnya, sedangkan rohnya tetap hidup dan tidak mati. Roh berada di alam barzah, dan amal perbuatannya untuk diri sendiri terputus. Dalam kitab Shahih Muslim juz II disebutkan:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ: اِذَامَاتَ اْلاِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ اِلاَّ مَنْ ثَلاَثٍ اِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ صَاِلحٍ يَدْعُوْلَهُ.

“Apabila manusia telah mati maka terputuslah darinya amalnya, kecuali tiga; kecuali dari shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan.” (HR Muslim)

Hadits serupa juga terdapat dalam Sunan Tirmidzi juz III, Sunan Abu Dawud juz III, dan Sunan Nasa’i juz VI. Hadits di atas menjelaskan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, terputuslah segala amalnya untuk dirinya sendiri. Namun, untuk orang lain, seperti ahli kubur yang mendoakan orang yang masih hidup, tidak ada larangan yang tercantum.

Salam yang disampaikan oleh Rasulullah SAW setiap kali melewati kubur menunjukkan bahwa ahli kubur menjawab salam yang kita ucapkan. Dalam riwayat Imam Tirmidzi dalam Sunannya, juz III, Rasulullah SAW bersabda:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَاأَهْلَ اْلقُبُوْرِ يَغْفِرُاللهُ لَنَا وَلَكُمْ وَأَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنُ بِاْلأَثَرِ

“Keselamatan atas engkau wahai ahli kubur, semoga Allah mengampuni kami dan mengampuni kalian; kalian pendahulu kami dan kami mengikuti jejak kalian.” (HR Tirmidzi)

Tentu saja, salam Rasulullah SAW dijawab oleh ahli kubur, demikian pula salam kita; “Semoga keselamatan bagi engkau wahai orang yang masih hidup di dunia.” Mengenai doa ahli kubur kepada kita, diterima atau tidak, itu adalah urusan Allah.

Mendoakan orang tua dan mendapatkan balasan doa dari mereka di alam barzah tidak dilarang dalam agama. Baik orang yang berdoa maupun ahli kubur semuanya memohon kepada Allah. Penting untuk dicatat bahwa ketika berdoa di dunia, kita tidak meminta kepada ahli kubur karena diyakini bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak dapat memberikan apa-apa.

Bertawassul dengan ahli kubur berarti agar ahli kubur bersama-sama dengan pendoa memohon kepada Allah. Seperti saat berdiri di depan kuburan Rasulullah SAW, kita mengucapkan salam. Dalam beberapa hadits, Rasulullah menjawab salam dari orang yang menyampaikan salam kepada beliau.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَارَسُوْلَ اللهِ

Dari sini dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW di dalam kubur juga mendoakan para pemberi salam atau yang bertawassul.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

April 18

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?