Islam sangat memotivasi umatnya untuk mengatur waktu dalam hal-hal yang positif, baik dalam urusan ukhrawi maupun duniawi. Segala sesuatu yang sia-sia atau praktik yang membuang-buang waktu sangat tidak sejalan dengan ajaran Islam. Rasulullah saw bersabda:
من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه
Artinya: “Di antara baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan apa saja yang tidak bermanfaat baginya.” (HR At-Tirmidzi)
Namun, praktik ini sering kali diabaikan oleh sebagian pemuda-pemudi Muslim. Mereka rela begadang semalaman dan tidak beristirahat hanya untuk menghabiskan waktu produktif mereka dalam kelalaian. Ironisnya, beberapa aktivitas yang mereka lakukan adalah sesuatu yang diharamkan dalam agama, seperti judi online.
Allah swt berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (Al-Maidah: 90)
Ayat ini menegaskan bahwa judi adalah tindakan keji dan termasuk perbuatan setan. Umat Islam diperintahkan untuk menjauhi tindakan tersebut. Semua ini menunjukkan bahwa hukum judi adalah haram dan terlarang.
Larangan judi memiliki alasan yang kuat karena praktik ini dapat berdampak buruk bagi pelakunya, memberikan efek negatif bagi penikmatnya, dan bahkan menjerumuskan pecandunya pada kesengsaraan dunia dan akhirat. Berikut adalah dampak-dampak buruk dari judi:
- Dampak pada agama si penjudi
Allah swt berfirman:
اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (Al-Maidah: 91)
Ayat ini menunjukkan dua efek buruk dari perjudian bagi agama pelakunya, yaitu menghalangi dari mengingat Allah dan lalai menunaikan shalat. Penyebutan shalat di sini menunjukkan bahwa agama secara keseluruhan terancam karena shalat adalah tonggak utama agama.
- Dampaknya pada jiwa dan fisik penjudi
Menurut sumber dari Halodoc, salah satu efek negatif dari judi online adalah dapat memicu depresi. Pecandunya akan merasa sedih, rendah diri, murung, dan tidak bahagia. Jika dibiarkan, hal ini dapat berdampak fatal pada kesehatan fisik, seperti merusak saraf dan peredaran darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan penyakit serius lainnya. - Dampaknya pada akal pelaku
Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan judi dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat kimia di otak pelaku. Zat dalam otak pecandu judi serupa dengan pecandu alkohol, yang bisa merusak kemampuan berpikir secara jernih. Tentu saja, hal ini sangat ditolak dalam Islam karena bertentangan dengan tujuan syariat. - Dampaknya pada harta pelaku
Salah satu maqasid syariah yang harus dijaga oleh seorang Muslim adalah harta. Islam melarang israf dan tabzir, yaitu menghamburkan harta pada hal yang tidak bermanfaat. Penjudi yang kalah cenderung terus bermain dengan harapan menang, yang akhirnya membuat mereka jatuh miskin. - Dampaknya pada keturunan pelaku
Kondisi terakhir seorang penjudi sering kali mengorbankan keluarganya demi memenuhi kecanduan tersebut. Akibat dari perilaku buruk ini dapat berimbas pada kesejahteraan anak dan keluarga.
Itulah beberapa dampak negatif dari judi online yang dapat merusak maqasid syariah serta membahayakan kesehatan pelaku. Sudah sepatutnya kita menasihati kerabat, keluarga, dan kolega kita yang masih terlibat dalam praktik ini untuk menjauhinya demi kebaikan bersama.
