Agama Islam memiliki sejumlah aturan yang harus diikuti oleh pemeluknya, termasuk dalam hal memilih jodoh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jodoh didefinisikan sebagai orang yang cocok menjadi suami atau istri, pasangan hidup, atau imbangan. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara memilih jodoh menurut Islam? Apakah ada kriteria tertentu yang perlu diperhatikan?
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menyebutkan kriteria wanita yang sebaiknya dipilih untuk dinikahi. Beliau bersabda:
“Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah saw. bersabda: Wanita itu dinikahi karena empat hal, yaitu hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Berdasarkan hadits tersebut, terdapat empat kriteria utama yang harus diperhatikan saat memilih wanita sebagai pasangan hidup: harta, keturunan, kecantikan, dan agama. Namun, Rasulullah sangat merekomendasikan untuk memilih pasangan yang memiliki pengetahuan agama yang baik, karena hal ini dapat membawa keberuntungan di dunia maupun akhirat.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya` ‘Ulumuddin juga menjelaskan bahwa terdapat delapan hal penting yang harus diperhatikan agar kehidupan rumah tangga menjadi langgeng dan tujuan perkawinan tercapai. Hal-hal tersebut adalah: ketaatan pada agama atau religiositas, akhlak yang baik, kecantikan, keringanan mahar, kesuburan, status keperawanan, nasab atau keturunan yang baik, serta tidak ada hubungan kerabat dekat.
Dalam konteks ini, Hadratus Syekh KH M Hasyim Asy’ari menjelaskan enam jenis perempuan yang sebaiknya dihindari untuk dinikahi. Beliau menyatakan:
“Janganlah kamu menikahi enam macam perempuan, yakni annânah, mannânah, hannânah. Jangan pula kau nikahi perempuan yang haddâqah, barrâqah, dan syaddâqah.”
Keenam istilah tersebut memiliki makna sebagai berikut:
- Annânah: Perempuan yang sering mengeluh dan mengadu, serta cenderung berpura-pura sakit. Menikahi perempuan seperti ini tidak disarankan.
- Mannânah: Perempuan yang suka mengungkit-ungkit pengorbanannya untuk suami.
- Hannânah: Perempuan yang merindukan suami lain atau membayangkan memiliki anak dengan pria lain.
- Haddâqah: Perempuan yang selalu melihat sesuatu dan meminta suami untuk membelinya.
- Barrâqah: Perempuan yang selalu bersolek secara berlebihan atau suka marah saat makan.
- Syaddâqah: Perempuan yang ceroboh dan banyak bicara.
Keenam sifat tersebut dianggap kurang mendukung dalam menciptakan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Dengan memperhatikan panduan ini, diharapkan calon pasangan dapat dipilih dengan bijak sesuai dengan ajaran Islam.