Makkah bukan sekadar kota biasa; ia merupakan tempat yang penuh keutamaan dan keberkahan, dimuliakan oleh Allah SWT. Masuk ke kota ini adalah impian setiap umat Islam karena di sinilah dilaksanakan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji. Perjalanan ke Makkah bukan hanya perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang mendekatkan umat Islam kepada Allah SWT. Keberkahan kota ini berasal dari tanah di mana Nabi Muhammad SAW dilahirkan, yang menjadikannya tempat suci.
Sebagai kota yang mulia, orang yang memasuki Makkah perlu menjaga adab dan etika yang dianjurkan. Berikut adalah enam adab yang harus diperhatikan:
- Mandi Ketika Sampai di Dzi Thuwa
Adab pertama adalah mandi sunnah saat tiba di Dzi Thuwa, lembah di sebelah utara Masjidil Haram. Mandi di tempat ini dianjurkan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa ia tidak memasuki kota Makkah kecuali bermalam di Dzi Thuwa dan mandi pada pagi harinya.
- Berdoa Ketika Masuk Kota Makkah
Setibanya di Makkah, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT dengan doa yang mengakui kesucian dan keamanan kota tersebut serta memohon perlindungan dari neraka.
- Masuk dari Arah Dataran Tinggi
Sunnah berikutnya adalah masuk Makkah dari sisi Abtah atau Batha’ (janibul abtah) melalui dataran tinggi. Saat pulang, disarankan untuk melalui dataran rendah, mengikuti jejak Rasulullah SAW.
- Berdoa Ketika Melihat Baitullah
Ketika tiba di Ra’s ar-Radm dan melihat Baitullah, disunahkan untuk berhenti sejenak dan membaca doa yang memuji Allah sebagai Zat yang memberi keselamatan.
- Masuk Masjidil Haram Melalui Pintu Bani Syaibah
Saat memasuki Masjidil Haram, hendaknya melalui pintu Bani Syaibah dan membaca doa untuk memulai ibadah dengan nama Allah dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
- Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad
Setelah berada di Baitullah, dianjurkan untuk menuju Hajar Aswad sebelum melakukan tawaf. Jika memungkinkan, sentuhlah dengan tangan kanan dan ciumlah sambil membaca doa yang menegaskan pemenuhan janji kepada Allah. Jika tidak dapat menyentuh, cukup menghadap ke arahnya sambil berdoa sebelum melanjutkan tawaf.
Dengan memahami dan melaksanakan adab-adab ini, diharapkan setiap jamaah haji dapat merasakan keberkahan dan kedekatan dengan Allah SWT selama berada di kota suci ini.