Terdapat perbedaan yang jelas antara orang mukmin dan orang munafik. Orang mukmin adalah individu yang percaya kepada Allah, Hari Akhir, malaikat, rasul atau utusan-Nya, kitab-kitab Allah, serta qadha’ dan qadar-Nya. Sebaliknya, orang munafik adalah mereka yang tidak mampu menyelaraskan antara ucapan dan tindakan mereka sendiri. Definisi orang mukmin berkaitan dengan keyakinan terhadap rukun iman, sedangkan definisi orang munafik lebih berfokus pada konsistensi antara ucapan dan perilaku.
Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya menjelaskan bahwa kenyataan orang mukmin yang bertakwa lebih baik daripada berita tentangnya. Kebaikan orang mukmin tidak dapat sepenuhnya tergambar melalui berita atau kesan masyarakat, karena kebaikan yang sesungguhnya jauh lebih mendalam dan kompleks. Ketika seseorang berinteraksi lebih dekat dengan orang mukmin, kecintaan dan penghormatan terhadapnya akan meningkat, disebabkan oleh sifat-sifat baik yang terlihat dalam interaksinya, seperti kedekatannya kepada Allah, pengagungan terhadap perintah-Nya, serta kesungguhannya dalam menjalankan ketaatan.
Sebaliknya, fakta keburukan orang munafik yang durhaka lebih buruk daripada berita tentangnya. Keburukan orang munafik tidak dapat sepenuhnya tergambarkan melalui kesan masyarakat, karena kenyataan keburukannya seringkali jauh lebih parah. Ketika seseorang berinteraksi lebih dekat dengan orang munafik, kebencian terhadapnya akan semakin meningkat, disebabkan oleh perilakunya yang mengabaikan perintah Allah dan cenderung melakukan perbuatan yang dimurkai-Nya.
Kesimpulannya, kebaikan seorang mukmin dapat dipercaya dan jauh lebih baik daripada berita-berita yang beredar, sementara keburukan seorang munafik jauh lebih parah daripada kesan yang ada. Oleh karena itu, seseorang yang terlihat baik di masyarakat namun tidak mencerminkan ketakwaan yang sebenarnya, dapat dianggap sebagai orang munafik. Pencitraan yang kuat untuk menutupi keburukan yang sebenarnya adalah ciri khas orang munafik, yang seharusnya kita waspadai. Na’udzubillahi min dzalik.
