- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Empat Jenis Orang Berpengaruh di Sekitar Kita

Google Search Widget

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani mengutip pembagian jenis orang berpengaruh yang mungkin ada di sekitar kita dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dalam karyanya, Nasha’ihul Ibad, beliau menyebutkan empat jenis orang yang memiliki pengaruh. Dari keempat jenis tersebut, ada yang tergolong buruk dan ada pula yang baik. Dua dari empat jenis manusia tersebut sebaiknya dijauhi, sementara dua jenis lainnya layak dijadikan sahabat.

Pertama, adalah orang yang tidak banyak bicara namun hatinya gelap. Mereka ini tergolong ahli maksiat, jahat, dan bodoh. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengingatkan agar kita waspada terhadap orang-orang dari jenis ini, karena mereka adalah ahli azab.

Kedua, adalah orang yang pandai berbicara tetapi hatinya gelap. Meskipun mereka cakap dan fasih dalam membahas hikmah serta kearifan ilahiah, mereka tidak mengamalkannya. Mereka mengajak orang lain kepada Allah, tetapi diri mereka sendiri melarikan diri dari-Nya. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memperingatkan agar kita menjauhi mereka, agar tidak terpengaruh oleh ucapan manis dan keindahan bahasa mereka, karena api maksiat mereka dapat membakar kita, dan kebusukan hati mereka dapat membunuh kita.

Ketiga, adalah orang yang tidak banyak bicara tetapi hatinya terang benderang. Mereka adalah orang-orang yang disembunyikan oleh Allah dari pandangan makhluk-Nya. Allah membuka mata mereka untuk melihat aib diri sendiri dan menerangi hati mereka. Mereka juga diberi pemahaman oleh Allah tentang bahaya pergaulan yang terlalu intens dengan manusia serta kesialan dari terlalu banyak berbicara, terutama di era digital ini. Jenis ketiga ini adalah para wali Allah yang terjaga dalam perlindungan-Nya. Kebaikan senantiasa ada dalam diri mereka. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mendorong kita untuk bergaul dan berkhidmah kepada mereka, karena dengan begitu, Allah akan mencintai kita.

Keempat, adalah orang yang mempelajari ilmu agama, mengajarkan, dan mengamalkannya. Mereka adalah orang yang mengenal Allah dan ayat-ayat-Nya (al-alim billah wa āyātih atau ulama). Hati mereka merupakan tempat Allah menitipkan ilmu-Nya yang gharib (asing, jarang diketahui orang kebanyakan). Allah melapangkan hati mereka untuk menerima keluasan ilmu-Nya. Namun, kita juga diingatkan untuk waspada terhadap nasihat mereka, agar tidak menentang, menjauhi, dan meninggalkan kebaikan yang mereka ajarkan.

Demikianlah empat jenis orang berpengaruh yang mungkin ada di sekitar kita, sebagaimana disampaikan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang dikutip oleh Syekh Muhammad Nawawi Banten dalam Kitab Nasha’ihul Ibad. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?