Dalam ajaran Islam, Rasulullah Muhammad (SAW) mengungkapkan bahwa setiap jenazah, baik Muslim maupun non-Muslim, akan didatangi oleh malaikat Munkar dan Nakir setelah dikebumikan. Mereka akan diinterogasi mengenai keyakinan terhadap Tuhan, kenabian, kitab suci, dan hal-hal lainnya. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Abu Dawud, dan An-Nasa’i. Namun, Allah SWT yang Maha Pemurah memberikan pengecualian bagi beberapa golongan tertentu yang tidak akan diinterogasi, seperti yang dijelaskan dalam beberapa sumber.
Mereka yang dikecualikan dari interogasi adalah para syuhada, orang yang berjaga di perbatasan dalam perjuangan di jalan Allah, orang yang meninggal pada hari atau malam Jumat, serta mereka yang rutin membaca Surat Al-Mulk setiap malam. Selain itu, mereka yang meninggal karena sakit perut juga termasuk dalam kategori ini. Interogasi malaikat Munkar dan Nakir berlaku bagi setiap individu yang telah dewasa dan baligh. Mereka yang wafat sebelum mencapai usia baligh tidak akan mengalami interogasi ini.
Dalam Kitab Busyral Karim, dijelaskan bahwa pertanyaan malaikat di kubur berlaku bagi setiap mukallaf, kecuali bagi mereka yang mendapatkan pengecualian. Setiap orang mukmin, meskipun pernah melakukan maksiat, akan diberikan petunjuk untuk menjawab pertanyaan tersebut, meskipun dengan tergagap.
Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA menjelaskan bahwa ketika seseorang diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya, dua malaikat akan mendatanginya dan menanyakan apa yang ia katakan tentang Nabi Muhammad (SAW). Jika ia adalah seorang mukmin, ia akan menjawab dengan keyakinan, dan Allah akan menunjukkan kepadanya tempat duduknya di surga. Sebaliknya, jika ia adalah seorang munafik atau kafir, ia akan menjawab tidak tahu dan akan mendapatkan siksaan yang sangat menyakitkan.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang terbebas dari siksa kubur yang mengerikan ini. Wallahu a’lam.