Islam mengajarkan umatnya untuk lebih mengutamakan sisi batin dibandingkan sisi lahir. Sisi batin memiliki dimensi ukhrawi, sedangkan sisi lahir cenderung bersifat duniawi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk meningkatkan kualitas sisi batin mereka agar tidak kalah oleh kebaikan sisi lahir. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya, Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudzâharah wal Muwâzarah, menekankan pentingnya memperbaiki sisi batin agar lebih baik daripada sisi lahir.
Pertama, orang mukmin harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki sisi batin. Sisi batin mencakup keimanan dan ketaatan kepada Allah (SWT) melalui pelaksanaan Rukun Islam dan menjauhi larangan-Nya. Sebaliknya, sisi lahir meliputi penampilan fisik yang dapat dilihat oleh orang lain, seperti cara berpakaian, berbicara, dan gaya hidup. Jika seseorang memiliki penampilan yang menarik tetapi sisi batinnya buruk, maka hal itu tidak disukai oleh Allah (SWT).
Kedua, meskipun sisi lahir juga perlu diperhatikan dan diupayakan baik, kebaikan sisi lahir tidak boleh melebihi kebaikan sisi batin. Memiliki penampilan yang baik tidak menjadi masalah, asalkan perilaku dan amalnya juga baik. Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits, orang yang paling dibenci oleh Allah (SWT) adalah mereka yang penampilannya lebih baik daripada amalnya.
Ketiga, Allah (SWT) hanya melihat sisi batin manusia. Dalam hadits Rasulullah (SAW) disebutkan bahwa Allah tidak melihat fisik atau penampilan, melainkan melihat hati dan amal perbuatan. Oleh karena itu, baik rupa fisik maupun kekayaan tidak menjadi tolok ukur penilaian di hadapan Allah (SWT). Allah (SWT) menilai berdasarkan sikap hati dan amal saleh yang dilakukan.
Keempat, manusia cenderung hanya mampu melihat sisi lahir, sedangkan sisi batin sering kali terabaikan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk berusaha memiliki kebaikan di kedua sisi tersebut. Idealnya, seseorang harus baik secara lahir dan batin agar mendapatkan cinta dan ridha Allah (SWT).
Rasulullah (SAW) memberikan doa agar umatnya memiliki sisi batin yang lebih baik dan sisi lahir yang baik. Doa ini menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa memperbaiki diri, baik dalam aspek batiniah maupun lahiriah, agar menjadi pribadi yang dicintai oleh Allah (SWT).