- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Amar Makruf dan Nahi Mungkar: Pentingnya Adab dalam Pelaksanaannya

Google Search Widget

Amar makruf dan nahi mungkar merupakan perintah yang mulia dalam agama Islam, yang bertujuan untuk memastikan kemaslahatan dunia dan akhirat. Pada dasarnya, hukum amar makruf dan nahi mungkar adalah fardhu kifayah. Namun, pelaksanaannya tidak bisa sembarangan dan harus mengikuti aturan yang ada. Salah satu syarat penting adalah pemahaman terhadap hukum tindakan yang akan diamarmakrufkan atau dinahimungkarkan. Orang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak seharusnya melakukan amar makruf dan nahi mungkar pada hal-hal yang tidak diketahuinya. Sebaliknya, mereka yang memahami hukum dapat melaksanakan perintah tersebut.

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad mengingatkan pentingnya adab dalam pelaksanaan amar makruf dan nahi mungkar. Ia menekankan bahwa pendekatan yang digunakan harus bersifat persuasif dan penuh kelemahlembutan, menghindari kekerasan dan sikap merendahkan. Dalam konteks ini, adab yang paling penting adalah menjauhi kesombongan, kekerasan, hinaan, dan cacian terhadap mereka yang berbuat maksiat, karena sikap-sikap tersebut dapat membatalkan pahala dan mendatangkan azab. Bahkan, sikap yang tidak baik dapat mengakibatkan penolakan terhadap kebenaran.

Sayyid Al-Haddad juga menekankan bahwa sikap ramah, berbelas kasih, lembut, dan rendah hati sangat penting dalam menyampaikan amar makruf dan nahi mungkar. Hal ini sejalan dengan ajaran dalam Al-Qur’an, di mana Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk berbicara dengan lembut kepada Fir‘aun agar ia dapat ingat atau takut. Selain itu, dalam Surat An-Najm, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji adalah orang-orang yang mendapatkan ampunan-Nya.

Pentingnya memperhatikan rambu-rambu, adab, dan psikologi dakwah dalam amar makruf dan nahi mungkar adalah untuk menghindari munculnya kemungkaran yang lebih besar. Misalnya, upaya untuk mencegah seseorang dari minum khamar seharusnya tidak berujung pada tindakan kekerasan yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, pelaksanaan amar makruf dan nahi mungkar harus dilakukan dengan bijaksana dan penuh pertimbangan.

Semoga setiap individu yang melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar dapat memperhatikan syarat dan adab yang telah disampaikan oleh Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dan Syekh Ibrahim Al-Baijuri, sehingga tujuan mulia dari tindakan tersebut dapat tercapai dengan baik.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

August 1

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?