- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Janji Rasulullah yang Belum Dipenuhi Hingga Wafat

Google Search Widget

Rasulullah Muhammad (SAW) adalah sosok yang sangat dicintai dan dihormati dalam Islam, meskipun beliau adalah manusia biasa yang mengalami wafat. Namun, ada satu hal yang menarik perhatian, yaitu janji yang beliau buat kepada sahabatnya yang belum sempat dipenuhi hingga akhir hayatnya. Hal ini diceritakan dalam riwayat yang terdapat dalam kitab Bukhari dan Muslim.

Suatu ketika, Rasulullah (SAW) berjanji akan memberikan sebagian harta jizyah dari Bahrain kepada sahabat Jabir bin Abdillah (RA). Namun, hingga Rasulullah (SAW) wafat, harta tersebut tidak kunjung tiba. Ketika harta itu akhirnya datang, Khalifah Abu Bakar (RA) mengumumkan, “Siapa yang pernah terikat janji atau piutang dengan Rasulullah, silakan datangi kami.” Jabir (RA) pun mendatangi Abu Bakar (RA) dan menjelaskan janji Rasulullah (SAW) kepadanya. Abu Bakar (RA) kemudian memberikan harta tersebut dengan jumlah yang lebih dari yang dijanjikan.

Kisah ini mengajarkan pentingnya menepati janji dan kesepakatan yang telah dibuat. Keteladanan yang ditunjukkan oleh Rasulullah (SAW) dan sahabatnya, Abu Bakar (RA), menjadi contoh bagi umat Islam untuk selalu berkomitmen dalam memenuhi janji, baik kepada sesama manusia maupun kepada Allah.

Dalam masyarakat kita, sering kali ketika terjadi musibah, keluarga almarhum mengumumkan kepada jamaah di masjid mengenai utang, piutang, dan masalah muamalah lainnya yang berkaitan dengan jenazah. Hal ini sejalan dengan hadits yang disampaikan oleh Abdullah bin Amr bin Al-Ash (RA), bahwa Rasulullah (SAW) menjelaskan empat tanda yang menunjukkan kemunafikan. Salah satunya adalah melanggar janji.

Penting bagi setiap individu untuk menyadari bahwa semua perjanjian dan kesepakatan yang dibuat akan dimintakan pertanggungjawabannya kelak. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Tepatilah janji (kesepakatan/kontrak) karena janji itu dimintakan pertanggungjawabannya” (Surat Al-Isra ayat 34).

Keterangan ini mengingatkan umat Islam untuk selalu konsisten dalam memenuhi janji, menerima konsekuensi dari kesepakatan, dan mematuhi segala bentuk kontrak atau ikatan yang telah dibuat. Sehingga, keteladanan Rasulullah (SAW) dan sahabat-sahabatnya dapat menjadi pedoman hidup bagi kita semua.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?