Dalam menjalani kehidupan, manusia sering kali menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Ada kalanya seseorang merasa lelah dan jenuh dalam menghadapi masalah-masalah yang datang silih berganti. Dalam kondisi seperti ini, muncul keinginan untuk memohon kepada Allah (SWT) agar diakhiri kehidupannya. Namun, apakah hal tersebut diperbolehkan dalam Islam?
Dalam kitab hadits Sunan An-Nasâi, terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik (RA) yang menyatakan bahwa Rasulullah (SAW) melarang umatnya untuk berharap mati akibat kesengsaraan yang dialami. Hadits tersebut berbunyi: “Janganlah salah seorang di antara kalian mengharapkan mati sebab kesengsaraan yang menimpanya” (HR An-Nasâ`i). Dari hadits ini, jelas bahwa meminta kematian karena kesulitan merupakan tindakan yang tidak dianjurkan, karena bisa jadi kesulitan tersebut adalah ujian yang membawa pahala jika dihadapi dengan sabar.
Namun, ada pengecualian dalam hal ini. Menurut Syekh Abul Hasan As-Sindi dalam Hâsyiyah Sunan An-Nasâi, meminta kematian tidak dianggap makruh jika seseorang takut akan kerusakan pada agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam situasi tertentu, seperti ketika seseorang merasa terancam akan kehilangan iman, memohon kematian bisa dipertimbangkan.
Di sisi lain, jika seseorang terjebak dalam kemaksiatan dan merasa putus asa dari ampunan Allah (SWT), lalu berpikir bahwa kematian adalah jalan keluar dari dosa-dosanya, maka ini bukanlah sikap yang baik. Rasulullah (SAW) juga bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian berharap untuk mati, ada kalanya ia seorang yang baik, barang kali kebaikannya akan bertambah, dan ada kalanya dia adalah orang yang berbuat keburukan, barang kali ia akan bertobat dari kesalahannya” (HR An-Nasâ`i).
Dengan demikian, berharap untuk mati tidak dianjurkan, terutama jika disebabkan oleh kesengsaraan. Kita tidak tahu apakah kematian pada saat itu adalah hal yang baik atau buruk bagi kita. Sebagai gantinya, Rasulullah (SAW) menganjurkan agar kita berdoa untuk kebaikan, seperti dalam doa berikut: “Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu baik bagiku, dan wafatkanlah aku selama wafat itu baik bagiku” (HR An-Nasâ`i).
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu bersabar dalam menghadapi ujian yang datang, karena bisa jadi ujian tersebut adalah ladang pahala yang akan kita tuai di akhirat kelak. Wallahu a’lam.