Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Tidak ada satu pun yang terlepas dari sifat tersebut. Oleh karena itu, Allah SWT membuka pintu maaf seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang menyadari dan menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Proses menyadari dan menyesali kesalahan ini dikenal dengan istilah tobat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad (SAW) menyatakan, “Menyadari kesalahan adalah tobat” (HR Ibnu Majah). Sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang segera meminta ampun kepada Allah SWT melalui perbanyak istighfar dan bertobat. Disarankan agar tobat dilakukan sebelum ajal menjemput.
Dalam Islam, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar tobat diterima oleh Allah SWT. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitabnya Al-Ghunyah menjelaskan bahwa ada tiga syarat tobat yang harus diperhatikan:
- Menyesali Kesalahan
Syarat pertama adalah menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah Muhammad (SAW) yang menyatakan, “Menyesali kesalahan adalah tobat.” Tanda dari penyesalan ini adalah lembutnya hati dan keluarnya air mata. Rasulullah Muhammad (SAW) juga mengingatkan untuk berkumpul dengan orang-orang yang bertobat, karena hati mereka cenderung lebih lembut. - Meninggalkan Maksiat
Syarat kedua adalah meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ini menandakan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. - Berjanji untuk Tidak Kembali pada Dosa
Syarat ketiga adalah berusaha dan berjanji untuk tidak kembali pada dosa dan kesalahan yang sama.
Ketiga syarat ini harus dipenuhi agar tobat diterima oleh Allah SWT. Tobat tidak hanya sekadar niat dan ucapan, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Setelah menyadari dan menyesali perbuatan yang salah, mintalah ampun kepada Allah dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Semoga Allah SWT menerima tobat hamba-hamba-Nya. Wallahu a’lam.