Nabi Muhammad (SAW) memiliki berbagai nama dan gelar, namun nama yang paling utama dan terbaik adalah Muhammad (SAW). Nama ini diberikan oleh kakeknya, Abdul Muthallib, dengan harapan agar cucunya menjadi pribadi yang terpuji baik di langit maupun di bumi. Dalam keterangan Syekh Nawawi Banten, disebutkan bahwa nama Muhammad (SAW) dipilih karena harapan agar ia dipuji di kedua alam tersebut.
Allah berfirman dalam Surat Al-Ahzab bahwa Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad (SAW), dan orang-orang beriman diperintahkan untuk membaca shalawat dan salam untuknya. Ini menunjukkan betapa tinggi kedudukan Nabi Muhammad (SAW) di sisi Allah. Dalam Al-Ahzab ayat 57, Allah juga menegaskan bahwa orang yang menyakiti Allah dan rasul-Nya akan mendapatkan laknat dan siksa yang hina.
Ada riwayat yang menyebutkan bahwa ibunya, Siti Aminah, juga menamainya Muhammad (SAW) setelah mendapat pesan dari malaikat saat mengandung. Nabi Muhammad (SAW) adalah makhluk istimewa dan merupakan nabi terakhir yang diutus oleh Allah. Meskipun ia datang terakhir, hakikatnya ia adalah asal dari penciptaan alam semesta dan menjadi teladan yang sempurna bagi umat manusia.
Sebagian ulama berpendapat bahwa keimanan seseorang belum sempurna jika belum meyakini bahwa Nabi Muhammad (SAW) adalah model manusia sempurna. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengakuan terhadap kesempurnaan akhlak dan sifat-sifat Nabi Muhammad (SAW).
Semoga kita semua diberi kekuatan untuk meneladani akhlak terpuji Nabi Muhammad (SAW) dan semoga nama kita, keluarga, dan masyarakat kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan syafaat dari beliau. Wallahu a’lam.