- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Perlakuan Terhadap Orang Kecil dan Besar dalam Islam

Google Search Widget

Dalam pandangan teologis, setiap individu di hadapan Allah (SWT) memiliki kedudukan yang sama, dengan perbedaan yang hanya terletak pada tingkat ketakwaan masing-masing. Namun, secara sosiologis, stratifikasi sosial di masyarakat merupakan kenyataan yang tidak dapat diabaikan. Di sinilah peran agama sangat penting untuk membimbing masyarakat agar stratifikasi sosial tidak menjadi alasan untuk melakukan diskriminasi.

Rasulullah (SAW) memberikan teladan yang baik dalam memperlakukan semua lapisan masyarakat, terutama ketika seseorang meninggal dunia. Umumnya, ketika tokoh-tokoh besar meninggal, perhatian masyarakat sangat besar, terlihat dari banyaknya orang yang mengiringi pemakaman dan menyebarkan berita duka melalui media sosial. Hal ini wajar sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa yang telah mereka berikan. Namun, situasinya berbeda ketika orang yang meninggal berasal dari kalangan masyarakat biasa atau kecil. Seringkali, berita kematian mereka kurang mendapat perhatian, dan jumlah orang yang hadir untuk bertakziah pun terbatas. Ini menunjukkan bahwa pendidikan akhlak dalam memperlakukan orang-orang kecil masih perlu ditingkatkan.

Rasulullah (SAW) mencontohkan bagaimana seharusnya memperlakukan orang-orang kecil. Dalam kitab Maulid Al-Barzanji yang ditulis oleh Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji, terdapat penjelasan bahwa Rasulullah (SAW) mencintai fakir miskin, duduk bersama mereka, membesuk yang sakit, dan mengiringi jenazah mereka tanpa merasa hina. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah (SAW) tidak membedakan perlakuan antara orang besar dan kecil; keduanya mendapatkan perlakuan yang baik, meskipun dengan alasan yang berbeda.

Hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar (RA) juga menggarisbawahi pentingnya berbelas kasih kepada orang kecil dan menghormati orang besar. Dalam konteks ini, orang besar bisa diartikan sebagai kelompok mayoritas, sedangkan orang kecil sebagai kelompok minoritas. Dalam hal ini, orang besar adalah mereka yang memiliki kedudukan di masyarakat, sedangkan orang kecil adalah orang-orang biasa.

Kesimpulannya, meskipun seseorang mungkin tidak memiliki jasa besar di masyarakat, ia tetap berhak mendapatkan kasih sayang sebagai individu yang lemah dan tak berdaya. Ini juga berlaku dalam cara kita memperlakukan mereka ketika mereka meninggal dunia. Kemanusiaan dan kasih sayang harus selalu menjadi landasan dalam berinteraksi dengan sesama, tanpa memandang status sosial.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 24

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?