Imam Al-Ghazali merumuskan tata krama yang seharusnya diterapkan oleh anak terhadap kedua orang tuanya berdasarkan ajaran Al-Quran, khususnya dalam Surat Luqman ayat 14. Dalam karyanya, Bidayatul Hidayah, beliau mengemukakan 12 hal penting yang perlu diperhatikan oleh anak dalam berinteraksi dengan orang tua.
Poin-poin tersebut meliputi: mendengarkan ucapan orang tua, berdiri ketika mereka berdiri, mematuhi perintah mereka, tidak berjalan di depan mereka kecuali dalam keadaan darurat, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, menjawab panggilan mereka, berusaha mendapatkan ridha mereka, bersikap rendah hati, tidak mengungkit-ungkit bakti yang telah dilakukan, tidak memandang mereka dengan pandangan marah, tidak memasamkan wajah di hadapan mereka, dan tidak melakukan perjalanan tanpa izin mereka. Semua ini bertujuan untuk menghormati dan menunjukkan bakti kepada orang tua.
Syekh Nawawi Banten menambahkan bahwa mengungkit-ungkit pengabdian dapat melukai hati orang tua, yang menunjukkan betapa pentingnya sikap tulus dan ikhlas dalam berbakti.
Perintah untuk berbakti kepada orang tua juga ditegaskan dalam Surat Luqman ayat 14 yang menyatakan bahwa manusia harus bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang tuanya, mengingat betapa beratnya perjuangan ibu saat mengandung dan menyusui.
Tata krama yang diajukan oleh Imam Al-Ghazali tetap relevan dan penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun konteks zaman dan tempat dapat berbeda. Semua rincian ini merupakan upaya untuk memenuhi amanat agama agar anak senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya.
