- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Mengapa Isra dan Mi’raj Terjadi di Malam Hari?

Google Search Widget

Peristiwa Isra dan Mi’raj adalah salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada malam hari, sebagaimana ditegaskan dalam Surat Al-Isra ayat pertama. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman, “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Meskipun terdapat berbagai pendapat mengenai waktu terjadinya Isra dan Mi’raj, ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa peristiwa tersebut berlangsung di malam hari.

Terdapat beberapa alasan mengapa Allah memilih malam sebagai waktu terjadinya Isra dan Mi’raj. Pertama, malam adalah waktu yang ideal untuk melakukan khalwah (menyepi) dan pengkhususan. Menurut Ibnu Munir, malam merupakan waktu yang tepat untuk menyendiri dan mengkhususkan amalan.

Kedua, malam adalah waktu diwajibkannya shalat, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Al-Muzammil. Ketiga, peristiwa ini juga menjadi ujian bagi para Mukmin untuk percaya pada hal-hal ghaib dan bagi orang-orang kafir untuk menguji keimanan mereka terhadap risalah Nabi Muhammad (SAW).

Keempat, malam adalah waktu yang mulia, di mana banyak peristiwa penting dalam sejarah para nabi terjadi, seperti kisah Nabi Ibrahim yang menyadari bahwa bintang-bintang bukanlah Tuhan. Selain itu, malam juga menjadi waktu dikabulkannya doa, seperti yang terjadi pada Nabi Yaqub (AS).

Kelima, malam adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih, sehingga Allah memilih malam untuk memberangkatkan Rasul-Nya. Keenam, malam adalah waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu terbaik dari seribu bulan (lailatul qadar).

Ketujuh, malam adalah waktu turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad (SAW). Kedelapan, malam adalah waktu yang lebih baik untuk dikabulkannya doa dibandingkan siang, kecuali pada hari Jumat. Kesembilan, malam adalah waktu yang tepat untuk beristirahat dan menyegarkan pikiran, sedangkan siang adalah waktu untuk mencari penghasilan.

Dengan demikian, peristiwa Isra dan Mi’raj yang terjadi pada malam hari memiliki makna dan hikmah yang mendalam, serta menunjukkan keistimewaan waktu malam dalam konteks spiritual dan ibadah. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?